Ancaman Hewan Paling Berbisa di Pantai Utara Australia

8 November 2018 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertolongan dengan helikopter pada orang yang tersengat ubur-ubur kotak (Foto: CareFlight)
zoom-in-whitePerbesar
Pertolongan dengan helikopter pada orang yang tersengat ubur-ubur kotak (Foto: CareFlight)
ADVERTISEMENT
Seorang pria Australia berusia 23 tahun disengat hewan paling berbisa di duni saat pergi memancing di Channel Point, yang berjarak 190 kilometer di barat daya Darwin, Australia. Ia berhasil diselamatkan dengan bantuan helikopter dan telah mendapat perawatan di Royal Darwin Hospital.
ADVERTISEMENT
Yang dimaksud hewan paling berbisa di dunia ini maksudnya adalah ubur-ubur kotak. Ya, ubur-ubur ini disebut memiliki bisa paling mematikan karena ketika bisanya masuk ke dalam darah di tubuh seseorang, maka tekanan darah orang itu akan naik dan bisa menimbulkan serangan jantung hingga menyebabkan kematian.
Mengutip buku berjudul How Long Can a Fly Fly?: 175 Answers to Possible and Impossible Questions about Animals, sejak 1954 setidaknya sudah ada sekitar 5.500 orang yang meninggal akibat tersengat ubur-ubur kotak. Ubur-ubur jenis ini memang biasa ditemukan di perairan antara Asia dan Australia.
Adapun pria di Australia yang tidak disebutkan namanya ini, dilaporkan sekarang sudah dalam keadaan stabil. Ini merupakan kasus sengatan ubur-ubur kotak pertama yang terjadi di tahun ini, yang korbannya memerlukan bantuan helikopter untuk dibawa ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Kami di CareFlight biasa membantu menangani beberapa kasus sengatan ubur-ubur seperti ini tiap tahunnya dan memang beberapa sengatan bisa berbahaya," kata David Wheeldon, juru bicara CareFlight.
"Sayangnya kami menduga bahwa kasus sengatan ini bukanlah yang terakhir di tahun ini," tambah dia.
CareFlight merupakan organisasi kesehatan yang dibuat para dokter di Australia pada 1986. Mereka bertujuan membantu para pasien mendapat penanganan atau bisa dipindahkan dengan bantuan transportasi udara, seperti helikopter.
Ubur-ubur kotak, hewan paling berbisa, di Australia Utara (Foto: Surf Life Saving NT)
zoom-in-whitePerbesar
Ubur-ubur kotak, hewan paling berbisa, di Australia Utara (Foto: Surf Life Saving NT)
Prediksi peneliti
Sementara itu, peneliti ubur-ubur dari lembaga CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation), Lisa-Ann Gershwin, menduga kita mungkin akan melihat adanya peningkatan jumlah ubur-ubur selama musim 2018-2019. Hal ini dikarenakan jumlah ubur-ubur relatif sedikit pada musim sebelumnya.
Meski begitu, apa yang disampaikannya ini masih berupa dugaan berdasarkan risetnya selama 25 tahun.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya saya belum mendengar detail apa pun yang bisa memberikan saya petunjuk bagaimana ubur-ubur di musim ini," kata Gershwin.
"Alasan saya mengatakan bahwa kita akan melihat peningkatan jumlah ubur-ubur karena beberapa tahun lalu jumlah mereka sangat sedikit," tambahnya.
Gershwin mengatakan bahwa ada sebuah siklus alami yang biasa terjadi pada jumlah ubur-ubur di lautan. Ia menjelaskan para peneliti biasanya mulai mencari tanda-tanda bagaimana musim ubur-ubur dengan melihat tren cuaca, temperatur, curah hujan, dan juga kemunculan ubur-ubur di lokasi lain.
Ubur-ubur kotak (Foto: Peter Southwood via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ubur-ubur kotak (Foto: Peter Southwood via Wikimedia Commons)
Sengatan ubur-ubur di Australia
Menurut Gershwin, di wilayah utara Australia lebih sering ditemukan kasus sengatan ubur-ubur kotak, sementara wilayah timur dan barat lebih sering terjadi kasus sengatan ubur-ubur irukandji.
Kandungan bisa dari ubur-ubur irukandji terbilang beracun, sementara sengatan ubur-ubur kotak justru lebih mematikan.
ADVERTISEMENT
"Ubur-ubur kotak adalah hewan paling berbisa di dunia dalam hal waktu kematian akibat sengatannya yang bisa menyebabkan kematian dalam waktu empat menit," jelas Gershwin.
Ia menambahkan bahwa banyak kasus di mana orang tewas dalam waktu dua menit.
"Jika Anda masih hidup 10 menit setelah sengatan, Anda kemungkinan besar akan tetap bertahan hidup," kata dia.
Ubur-ubur kotak (Foto: Peter Southwood via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ubur-ubur kotak (Foto: Peter Southwood via Wikimedia Commons)
Pertolongan pertama
Gershwin menyarankan, jika seseorang disengat oleh ubur-ubur kotak, mereka yang ada di dekat korban harus segera memberikan pertolongan pertama berupa CPR (Cardiopulmonary resuscitation) sebelum menetralisir sengatan dengan cuka.
Sementara dalam kasus sengatan ubur-ubur irukandji, kesempatan korban untuk selamat lebih besar karena waktu penyelamatan lebih banyak. Meski begitu, sengatannya ini justru lebih sulit dikenali.
"Orang bisa kena sengatan dan baru lima hingga 40 menit kemudian mengalami simtom, jadi Anda mungkin tidak langsung menyadarinya," kata Gershwin.
ADVERTISEMENT
Ia juga menjelaskan bahwa ubur-ubur kotak lebih sering berada di daerah pantai atau perairan dangkal. Sementara Irukandji lebih sering ditemukan di perairan terbuka, sekitar terumbu karang, dan juga daerah kepulauan.
Gershwin menyarankan agar orang-orang menutup kulitnya saat berenang di laut agar bisa terhindar dari sengatan ubur-ubur. "Dengan begitu kita tidak perlu takut tersengat atau malah menghindari masuk laut. Kita tetap bisa menikmati laut dengan aman," katanya.