Apa Benar Gaya Belajar Pengaruhi Hasil Akademis?

6 April 2018 9:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi belajar (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belajar (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Banyak cara yang digunakan untuk mendorong kemampuan orang untuk mempelajari sesuatu. Salah satunya adalah penggunaan gaya belajar yang berbeda bagi tiap orang.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah survei, ditemukan bahwa 96 persen guru mempercayai bahwa gaya belajar sangat berpengaruh bagi siswa.
Namun ternyata, menurut para ahli, sangat sedikit bukti ilmiah yang mendukung bahwa metode belajar yang berbeda bisa berpengaruh pada hasil akademis seseorang.
Bahkan banyak studi, salah satunya adalah yang dipublikasikan di jurnal Learning and Individual Differences, telah menemukan bahwa gaya belajar mungkin hanyalah mitos.
Dalam studi terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Anatomical Sciences Education, hal tersebut kembali dikonfirmasi oleh para peneliti.
com-Belajar Cukup Manfaatkan Gagdet Milikmu   (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Belajar Cukup Manfaatkan Gagdet Milikmu (Foto: Thinkstock)
Para peneliti dari Indiana University School of Medicine melakukan tes terhadap ratusan mahasiswa. Dalam tes tersebut para mahasiswa diminta untuk melakukan survei gaya belajar di sebuah situs daring bernama VARK.
Dari survei tersebut, para mahasiswa ditentukan gaya belajar yang cocok baginya. Gaya belajarnya terbagi dalam gaya belajar secara visual, mendengar, membaca dan menulis, atau dengan langsung praktik. Kemudian mereka diikutkan pada kelas anatomi.
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa tersebut kemudian belajar sesuai dengan gaya belajar yang sesuai dengan hasil survei yang mereka dapatkan. Setelah itu para peneliti akan melihat apakah penggunaan gaya belajar memiliki efek pada nilai para mahasiswa.
Hasil temuan para peneliti adalah tidak ada korelasi antara penggunaan gaya belajar dan performa nilai. Bahkan, 67 persen mahasiswa tersebut gagal belajar dengan gaya yang menurut survei seharusnya paling baik untuk mereka lakukan.
Mereka yang melakukan gaya belajar sesuai yang direkomendasikan survei tidaklah mendapatkan nilai yang lebih baik dengan mereka yang tidak mengikuti rekomendasi gaya belajar.
Ilustrasi anak belajar dan membaca.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar dan membaca. (Foto: Thinkstock)
Dalam studi ini, para peneliti pun menyimpulkan bahwa alasan menghindari suatu pelajaran karena dia memiliki suatu gaya belajar tertentu, harus ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
"Riset ini memberikan bukti tambahan bahwa suatu hal seperti gaya belajar harus ditolak oleh pendidik dan juga siswa," tulis mereka.
Jika seseorang memilih untuk menghindari suatu pelajaran karena itu tidak sesuai dengan gaya belajar mereka, maka hal itu dapat merugikan dirinya sendiri dengan tidak memperbaiki kelemahannya.