Apa Benar Tidak Ada Hiu di Sekitar Perairan yang Ada Lumba-lumbanya?

22 Juli 2019 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan hiu putih besar. Foto: skeeze via pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan hiu putih besar. Foto: skeeze via pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa orang meyakini, tidak ada ikan hiu di sekitar perairan yang terdapat lumba-lumba. Keyakinan ini berasal dari anggapan bahwa lumba-lumba adalah musuh alami ikan hiu, dan bahwa hiu akan melakukan apa saja untuk menghindari mamalia laut tersebut.
ADVERTISEMENT
Apakah memang benar demikian? "Ini adalah mitos," kata Andrew Nosal, pakar hiu dari University of San Diego, seolah membawa kabar buruk bagi orang-orang yang suka berenang dekat lumba-lumba di lautan bebas.
Stephen Kajiura, ahli hiu di Florida Atlantic University, juga menegaskan bahwa anggapan tidak ada hiu di sekitar perairan yang terdapat lumba-lumba adalah mitos belaka.
"Jika ada (lumba-lumba), itu kebalikannya," katanya kepada Live Science, "Jika Anda melihat lumba-lumba, lebih sering daripada biasanya, mungkin ada hiu di daerah yang sama."
Ilustrasi Lumba-lumba Foto: NOAA NMFS/ Wikimedia Commons
Kajiura menjelaskan bahwa lumba-lumba dan hiu umumnya berenang berdampingan “untuk menangani urusan mereka masing-masing." Lumba-lumba hanya kadang-kadang memusuhi hiu ketika mereka merasa terancam, kata Kajiura.
Lumba-lumba yang lebih agresif ini akan menghantam hiu dengan hidung mereka, atau membantingnya dengan seluruh kekuatan tubuh mereka. Hiu kadang-kadang akan menjauh dari lumba-lumba.
ADVERTISEMENT
Namun secara alami dan pada umumnya, lumba-lumba dan hiu akan berenang berdekatan. Sebab, kedua spesies ini adalah karnivora dan mereka akan pergi ke tempat yang sama untuk berburu makanan, yakni ikan-ikan yang lebih kecil.
Menurut Nosal, serial televisi populer "Flipper" telah ikut berkontribusi dalam menanamkan pemikiran yang keliru terkait lumba-lumba dan hiu. Film itu bercerita tentang dua anak laki-laki dan lumba-lumba peliharaan mereka yang bernama Flipper.
Serial ini secara khusus bersalah karena mengabadikan mitos bahwa lumba-lumba menakuti hiu, kata Nosal. Serial itu menggambarkan Flipper dengan giat mengejar dan menakuti hiu agar menjauhi dua anak yang memeliharanya.
Bagi peselancar dan perenang, Flipper bukanlah gambaran akurat tentang perilaku lumba-lumba. Oleh karena itu, ada aturan yang dapat Anda ikuti untuk meminimalkan risiko bertemu dengan hiu ataupun lumba-lumba.
ADVERTISEMENT
Pertama, hindari berenang saat matahari terbit dan terbenam, ketika jarak pandang lebih rendah. Pada saat-saat ini, jauh lebih sulit bagi para hiu untuk membedakan perenang dari ikan enak yang biasa jadi santapan mereka, kata Kajiura.
Kedua, hindari berenang di tempat hiu suka “nongkrong”, misalnya sekitar lereng bawah laut atau tebing laut, daerah yang banyak rumput laut, daerah yang banyak terdapat gerombolan ikan, ataupun di dekat perahu penangkap ikan, tambahnya.
Terakhir, usahakanlah untuk selalu berenang dengan orang lain. Dan berenanglah di lepas pantai ketika ada penjaga pantai yang bertugas, imbuh Kajiura.
Kemungkinan bagi manusia untuk diserang oleh hiu sebenarnya "sangat kecil". Di Amerika Serikat misalnya, rata-rata hiu “hanya” menyebabkan satu kematian per tahun.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Nosal menegaskan, perenang harus ingat bahwa lautan tetaplah merupakan wilayah hiu. Ikan hiu tinggal dan hidup di laut, manusia cuma tamu di perairan untuk sesekali waktu.