Apakah Hewan Punya Perasaan dan Kepribadian?

5 Desember 2017 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kucing yang menggemaskan (Foto: Tisiana Triwina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kucing yang menggemaskan (Foto: Tisiana Triwina/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebagian mereka yang memiliki hewan peliharaan sudah cukup memahami bahwa masing-masing hewan memiliki sifat dan kepribadian masing-masing.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, sebenarnya para peneliti masih agak ragu untuk mengakui bahwa masing-masing hewan memiliki kepribadian seperti manusia.
Dikutip dari NBC News, keraguan para peneliti terhadap pemikiran bahwa hewan memiliki kepribadian tersebut disebabkan oleh rasa bias yang muncul secara tidak sadar. Rasa biasa ini dikarenakan banyak peneliti, bahkan termasuk kita sendiri, merasa lebih superior dibanding hewan.
Meski para peneliti saat ini masih agak ragu, Charles Darwin yang notabene merupakan Bapak Teori Evolusi, pernah mendeskripsikan sisi emosi hewan dalam esai yang ia tulis pada tahun 1872 lalu.
Dalam esai berjudul Ekspresi Emosi di Manusia dan Hewan, ia menjelaskan bahwa kesamaan fisiologi antara manusia dan hewan mengindikasikan perasaan dalam hati yang sama antarsemua spesies itu.
ADVERTISEMENT
Dalam observasinya, Darwin menjelaskan bahwa muka monyet juga memerah saat marah, mirip seperti manusia. Hal senada juga dikatakan oleh George John Romanes, ahli evolusi biologi dan fisiologi Kanada-Inggris yang hidup di akhir abad ke-19.
Romanes menulis kesimpulan dalam bukunya yang berjudul Animal Intelligence bahwa spesies yang sangat berbeda dengan manusia pun memiliki perasaan seperti manusia.
Saat ini para peneliti zaman sudah mulai mendalami lebih jauh apakah spesies selain manusia memiliki kepribadian atau tidak. Salah satunya adalah Gay A. Bradshaw, ahli ekologi dan psikologi Amerika Serikat.
Dalam penelitiannya Bradshaw pernah berhasil menemukan bahwa gajah juga dapat terserang gangguan psikologi pascatrauma (PTSD/Post Traumatic Stress Disorder). Gangguan psikologi ini juga ditemukan oleh Lauren Highfill dan Stan Kuczaj II pada lumba-lumba.
ADVERTISEMENT
Tak cuma soal gangguan psikologi, ada pula penelitian yang mengungkapkan adanya perasaan cinta pada hewan. Penelitian yang dilakukan Leeann Reaney dan Patricia Backwell menyoroti kehidupan seks kepiting uca alias fiddler crab.
Ternyata, cinta yang timbul pada kepiting uca betina tidak berdasarkan ukuran penjepit si pejantan yang digunakan untuk menarik perhatian si betina, melainkan pada daya tarik kepribadiannya. Kepiting uca betina lebih tertarik pada perilaku pejantan yang pemberani serta agresif.
Anjing dan Kucing (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing dan Kucing (Foto: Pixabay)
Berkat banyaknya studi atas kepribadian hewan tersebut, kini para peneliti mulai bisa mengembangkan teori baru dari hasil observasi mereka, yakni bahwa hewan memiliki kepribadian, emosi, dan perasaan.
Jadi, jika hewan peliharaanmu seringkali mengganggumu di saat kamu sedang sibuk, tidakkah kamu berpikir bahwa bisa jadi ia memiliki kepribadian yang usil dan suka cari perhatian darimu?
ADVERTISEMENT