Apakah Kopi Bisa Menyebabkan Kanker?

2 Februari 2018 7:36 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi secangkir kopi (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi secangkir kopi (Foto: Thinstock)
ADVERTISEMENT
MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER,SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.
ADVERTISEMENT
Tak hanya pada bungkus rokok, peringatan seperti di atas bisa jadi juga akan ditulis pada bungkus plastik kemasan kopi jika misalnya saja kopi terbukti dapat menyebabkan kanker.
Di California, AS, ada sebuah gugatan hukum terhadap toko-toko kopi. Gugatan ini sedang diproses di pengadilan setempat.
Jika gugatan hukum tersebut dimenangkan, maka selanjutnya toko-toko kopi tersebut harus memberikan peringatan kepada para pengunjungnya bahwa kopi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pada tubuh mereka.
Barista Membuat Kopi (Foto: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Barista Membuat Kopi (Foto: pixabay.com)
Selama ini para peneliti sudah mengetahui bahwa kopi mengandung zat kimia karsinogen (dapat menyebabkan kanker) bernama akrilamida. Namun, yang masih jadi pertanyaan, apakah kandungan akrilamida di dalam kopi cukup tinggi untuk meningkatkan risiko terbentuknya kanker dalam tubuh manusia?
ADVERTISEMENT
Akrilamida terkandung dalam beberapa makanan
Dikutip dari Live Science, Rabu (31/1), tak hanya di dalam kopi, akrilamida yang juga terkandung dalam asap rokok ini sebenarnya juga terkandung dalam beberapa jenis makanan.
Marji McCullough, direktur strategis epidemiologi nutrisi di American Cancer Society, mengatakan akrilamida terbentuk ketika makanan, biasanya yang mengandung zat tepung, dipanaskan hingga mencapai temperatur tinggi.
Makanan-makanan yang mengandung akrilamida ini antara lain adalah biji kopi, kentang goreng, keripik kentang, zaitun hitam kalengan, sereal, hingga roti panggang.
Selain ada di dalam makanan, akrilamida juga digunakan oleh beberapa industri untuk membuat poliacrylamide dan kopolimer akrilamida, zat yang digunakan dalam produksi kertas, pewarna, dan plastik.
Barista membuat kopi sesuai keinginan pelanggan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Barista membuat kopi sesuai keinginan pelanggan. (Foto: Thinkstock)
Menurut National Cancer Institute (NCI), akrilamida sebenarnya juga digunakan dalam pengolahan air minum, air limbah, termasuk air dalam sistem pembuangan kotoran. Namun begitu, NCI mengatakan, penyebab utama orang-orang terpapar zat tersebut adalah melalui asap rokok dan makanan.
ADVERTISEMENT
Menurut dua studi yang dipublikasikan pada 2004 dan 2008, orang-orang dapat mengurangi kadar akrilamida yang mereka konsumsi dengan tidak banyak memakan makanan yang mengandung tepung.
Selain itu, berhenti merokok juga terbukti dapat membantu banyak. Berdasarkan studi yang dipublikasikan di jurnal Nutrition and Cancer pada 2009, orang-orang yang merokok memiliki kadar akrilamida tiga hingga lima kali lebih tinggi di dalam darah mereka dibanding orang-orang yang tidak merokok.
Bagaimana akrilamida dapat meningkatkan risiko kanker?
Di dalam tubuh akrilamida dikonversi menjadi glikomida, senyawa yang bisa menyebabkan mutasi dan kerusakan pada DNA. Dalam uji coba, paparan akrilamida ini terbukti dapat meningkatkan risiko kanker pada hewan pengerat.
Namun begitu, menurut NCI, masih kurang adanya bukti bahwa hal ini juga memberikan efek yang sama pada manusia.
Kopi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kopi (Foto: Thinkstock)
Beberapa studi menyebutkan bahwa akrilamida memang dapat meningkatkan risiko kanker dalam tubuh manusia, tapi beberapa hasil studi lainnya menyatakan akrilamida tidak berefek pada tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Perbedaan ini sangat mungkin terjadi karena adanya perbedaan jumlah akrilamida dalam makanan yang dikonsumsi manusia yang diteliti.
Namun begitu, karena akrilamida terbukti memiliki korelasi dengan kanker pada hewan pengerat, zat ini kemudian dimasukkan dalam daftar zat karsinogen oleh International Agency for Research on Cancer (IARC), lembaga yang menjadi bagian dari badan kesehatan dunia (WHO).
Gugatan hukum muncul terkait akrilamida dalam kopi
Karena akrilamida masuk ke dalam daftar karsinogen IARC, dikutip dari lansiran CNN, sebuah lembaga nonprofit di California bernama Council for Education and Research on Toxics kemudian melayangkan gugatan hukum kepada sejumlah perusahaan yang membuat ataupun menjual kopi seperti Starbucks, 7-Eleven, dan BP.
Meski begitu, kopi sendiri sebenarnya tidaklah dimasukkan oleh IARC ke dalam daftar karsinogen. Sebaliknya, meminum kopi mungkin bisa menurunkan risiko beberapa jenis kanker.
Kopi (Foto: Uroburos - Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kopi (Foto: Uroburos - Pixabay)
Dalam beberapa hasil penelitian, ada kaitan antara meminum kopi dengan penurunan risiko kanker liver, kanker rahim, kanker usus besar, serta salah satu jenis kanker kulit.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma itu, meminum kopi juga memiliki kaitan dengan usia hidup yang lebih panjang.
Namun begitu, IARC mewanti-wanti, meminum kopi saat kopi itu masih panas justru memiliki kaitan dengan terjadinya kanker kerongkongan.
Jadi, kamu memilih untuk minum kopi atau tidak?