Apakah Makan Kacang Bisa Bikin Gemuk?

24 Februari 2019 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kacang tanah Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kacang tanah Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Meskipun paradigma umum menganggap kacang tinggi kalori dan lemak, The Australian Dietary Guidelines justru merekomendasikan kita untuk makan sedikitnya 30 gram kacang per hari. Mereka menegaskan kita tak perlu khawatir jadi gemuk karena makan banyak kacang.
ADVERTISEMENT
Sebabnya, sebagian besar lemak dalam kacang sebetulnya ialah lemak "baik". Selain itu, tubuh kita sebetulnya tidak menyerap semua lemak yang ditemukan dalam kacang; malah menyerap nutrisi bermanfaat lainnya yang dikandungnya.
Lemak pada Kacang
Jumlah lemak pada kacang bervariasi bergantung pada jenisnya. Sebagai contoh, satu porsi kacang mete mentah dengan berat 30 gram mengandung sekitar 14 gram lemak, sedangkan macadamia mentah dalam berat yang sama mengandung sekitar 22 gram lemak.
Lemak yang terdapat dalam kacang ini pada umumnya merupakan lemak tak jenuh dan tak jenuh ganda yang dikenal sebagai lemak "baik". Zat ini berguna membantu menurunkan kolesterol dari lemak jenuh pada tubuh kita.
Bahkan, meskipun kacang masih tinggi akan kandungan lemak dan kalori, kudapan ini pun sesungguhnya tidak layak untuk dihindari.
Kacang pistachio Foto: Pixabay
Dalam hasil penelitian yang dilansir Science Alert, orang-orang yang secara teratur makan kacang cenderung lebih sedikit mengalami kenaikan berat badan ketimbang mereka yang tidak. Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) pada orang-orang yang gemar makan kacang juga tidak berbeda dengan mereka yang tidak makan kacang.
ADVERTISEMENT
Bahkan faktanya, kelompok orang yang teratur makan kacang kehilangan lebih banyak lemak tubuh daripada mereka yang tidak makan kacang ketika mereka bertujuan menurunkan berat badan.
Alasan Ilmiah Kacang Tidak Menggemukkan
Ada beberapa penjelasan mengapa makan kacang tidak menyebabkan penambahan berat badan.
Pertama, tubuh kita tidak menyerap semua lemak dalam kacang. Lemak dalam kacang tersimpan pada dinding sel kacang yang tidak mudah rusak selama pencernaan. Akibatnya, ketika kita makan kacang, kita tidak menyerap semua lemak. Beberapa lemaknya justru terbuang bersama kotoran. Selain itu, jumlah kalori yang kita serap dari memakan kacang hanya sekitar 5 persen hingga 30 persen saja.
Kedua, kacang meningkatkan jumlah kalori yang akan dibakar di dalam tubuh. Mengonsumsi kacang juga dapat meningkatkan jumlah energi dan lemak yang akan terbakar. Sebagai dampaknya, peningkatan jumlah kalori yang terbakar dapat membantu kita mempertahankan atau menurunkan berat badan.
Ilustrasi kacang mede Foto: Thinkstock
Ketiga, kacang membantu tubuh merasa kenyang lebih lama, karena kacang-kacangan kaya akan protein dan serat. Jadi, kacang membuat kita cenderung makan lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
Di samping itu semua, ternyata kacang-kacangan juga membantu meningkatkan kualitas keseluruhan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh makan. Inilah mengapa kacang cocok untuk menggantikan "junk food" sebagai camilan.
Secara keseluruhan, bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa kacang adalah kudapan sehat yang dapat memberi banyak nutrisi bagi tubuh kita. Pendek kata, orang-orang yang makan kacang memiliki gaya hidup yang lebih sehat secara umum.