Apakah Vape Bisa Bikin Wanita Jadi Sulit Hamil?

9 September 2019 8:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vape. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vape. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, vape sedang menjadi sorotan di Amerika Serikat menyusul banyaknya kasus penyakit yang diduga disebabkan oleh penggunaan rokok elektronik tersebut.
ADVERTISEMENT
Kasus kematian pertama yang diduga disebabkan vape ini menimpa seorang pasien di Illinois, AS. Kematiannya diakibatkan penyakit paru-paru misterius yang diduga disebabkan vape yang sering ia isap.
Sebuah riset baru, menunjukkan bahaya lain dari vape, terutama bagi kaum perempuan. Menurut laporan Mirror, para peneliti dari University of North Carolina, AS, telah melakukan riset yang hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang memakai vape bakal cenderung mengalami gangguan kesuburan. Wanita yang sedang dalam program memiliki momongan disarankan untuk mengurangi aktivitas mengisap vape.
Ilustrasi hamil. Foto: Shutter Stock
Dalam riset tersebut, peneliti juga memaparkan bahwa penggunaan vape selama masa hamil nantinya dapat mempengaruhi metabolisme bayi saat lahir.
Riset ini diuji pada tikus betina yang dibiarkan terpapar asap rokok elektrik. Baik saat sebelum maupun sesudah pembuahan. Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang terpapar asap vape sebelum konsepsi--peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dan sperma, mengalami gangguan kesuburan. Sedangkan tikus-tikus yang terpapar asap vape saat hamil berdampak pada kesehatan keturunan mereka.
ADVERTISEMENT
“Kami menemukan bahwa penggunaan rokok elektrik sebelum konsepsi secara signifikan dapat menunda implantasi embrio yang dibuahi ke rahim, sehingga bisa menunda terjadinya kehamilan dan mengurangi kesuburan tikus-tikus dalam penelitian ini,” papar Kathleen Caron, yang memimpin riset ini sebagaimana dikutip dari Mirror.
Caron juga membeberkan bahaya rokok elektrik di masa kehamilan yang berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang seorang bayi perempuan. “Efek buruk ini dirasakan seumur hidup oleh generasi kedua pada masa tumbuh kembang mereka,” imbuh Caron.
Ilustrasi rokok elektrik atau vape Foto: Dok.Pixabay
Walau begitu, riset ini belum berhasil mengungkapkan secara jelas kaitan bahaya merokok vape dengan gangguan kesuburan pada manusia khususnya wanita, seperti halnya yang terjadi pada tikus betina. Para peneliti tetap berharap hasil riset ini bisa menyadarkan masyarakat akan risiko buruk yang ditimbulkan oleh rokok elektrik.
ADVERTISEMENT
“Temuan ini penting karena telah mengubah pandangan kami terkait rokok elektrik yang disebut-sebut sebagai alternatif pengganti rokok tradisional yang aman digunakan baik saat sebelum dan selama kehamilan,” tegas Caron.