Arkeolog Temukan Makanan Misterius dari Zaman Perunggu

12 Juni 2019 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penemuan makanan kuno dari zaman perunggu di Austria. Foto: Andreas Heiss et al, 2019
zoom-in-whitePerbesar
Penemuan makanan kuno dari zaman perunggu di Austria. Foto: Andreas Heiss et al, 2019
ADVERTISEMENT
Arkeolog menemukan beberapa benda aneh yang berbentuk cincin di Austria. Benda aneh ini diduga berasal dari Zaman Perunggu di Eropa. Menurut mereka, benda ini adalah makanan kuno berjenis sereal yang memiliki kemiripan dengan salah satu sereal masa kini.
ADVERTISEMENT
Penggalian arkeologis di seluruh dunia telah mengungkapkan praktik pertanian yang pernah dilakukan manusia. Tapi hanya sedikit informasi tentang bagaimana makanan diproduksi dan dipersiapkan oleh masyarakat kuno. Artinya temuan ini akan menjadi informasi baru atas hasil produksi pangan manusia zaman dahulu.
Hasil penemuan ini telah dipublikasikan di jurnal PLOS ONE. Tim arkeolog menjelaskan bahwa makanan berbentuk cincin itu ditemukan di Stillfried an der March, Austria bagian timur. Tempat itu merupakan benteng yang dulu berfungsi sebagai pusat penyimpanan biji-bijian, sekitar 900 hingga 1.000 tahun Sebelum Masehi.
"Stillfried tampaknya menjadi pos perdagangan utama selama Zaman Perunggu Akhir, dan jelas merupakan lokasi sentral untuk penyimpanan dan perdagangan sereal," ungkap Andreas Heiss, ahli dari Austrian Archaeological Institute sekaligus penulis utama laporan penelitian tersebut, seperti dilansir Newsweek.
Lokasi penemuan makanan kuno dari zaman perunggu di Austria. Foto: PLOS ONE
ADVERTISEMENT
"Tiga benda berbentuk cincin yang telah hangus ditemukan, terdiri dari adonan yang terbuat dari gandum, jelai, dan tepung halus. Jika mencari perbandingan modernnya, cincin itu kemungkinan sangat menyerupai tarallini modern dari Italia Selatan atau sushki dari Rusia,” ujar Heiss menjelaskan sereal kuno temuannya tersebut.
Hasil analisis tim peneliti menunjukkan bahwa makanan itu kemungkinan besar dibentuk menggunakan campuran sereal basah yang dikeringkan tanpa dipanggang. Makanan berbentuk cincin-cincin itu juga ditemukan di samping alat pemberat tanah liat yang juga memiliki bentuk cincin.
Para peneliti menduga bahwa ada kemungkinan sereal kuno ini dibuat bukan untuk dimakan. Menurut mereka, berdasarkan tempat penemuan dan lama pembuatannya, ada kemungkinan sereal ini digunakan untuk suatu ritual yang belum kita ketahui.
Penemuan makanan kuno dari zaman perunggu di Austria. Foto: PLOS ONE
ADVERTISEMENT
"Meski cincin-cincin itu adalah makanan, keseluruhan penemuan yang tidak biasa ini menunjukkan bahwa pasti ada makna simbolis lain atas fungsinya," kata Heiss.
“Selain itu, kemiripan bentuk antara pemberat tanah liat dan sereal memberi dugaan bahwa mungkin sereal itu adalah imitasi dari alat pemberat tanah liat,” lanjut dia.
Heiss menjelaskan bahwa memang sekarang ini fungsi utama dari temuan sereal berbentuk cincin itu belum diketahui pasti. Tapi, ia menambahkan, temuan ini bisa membantu mengungkap makanan masa lampau.
“Implikasi lainnya adalah para arkeolog harus lebih hati-hati dalam menjaga objek rapuh semacam ini. Dan juga di setiap penggalian kita harus mengingat bahwa ada beberapa objek yang bisa bertahan jika mereka langsung diambil sampelnya serta dirawat dengan baik,” imbuh Heiss.
ADVERTISEMENT