Arkeolog Temukan Ratusan Fosil Berumur 500 Juta Tahun di China

25 Maret 2019 16:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi biota di situs Qingjiang menunjukkan karakteristik awal kehidupan Kambria Foto: Journal Science/Dongjing Fu
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biota di situs Qingjiang menunjukkan karakteristik awal kehidupan Kambria Foto: Journal Science/Dongjing Fu
ADVERTISEMENT
Para arkeolog berhasil menemukan ratusan fosil purba di situs Qingjiang yang berlokasi di sepanjang tepi Sungai Danshui, China Selatan. Dalam situs itu, ditemukan spesies primitif aneh yang belum pernah ditemukan dan diidentifikasi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Penemuan yang sudah diterbitkan di jurnal Science ini menyebutkan, dari ratusan spesies yang berhasil ditemukan, arkeolog telah mengidentifikasi 101 spesies. Dari jumlah tersebut, lebih dari setengahnya adalah spesies yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Adapun beberapa spesies yang berhasil diidentifikasi di antaranya adalah kinorhyncha atau naga lumpur, ubur-ubur, cacing, dan artropoda lapis baja.
Spesies tak dikenal dari arthropoda Cambrian dari Leanchoilia genus Foto: Journal Science/Xingliang Zhang
Hewan-hewan itu diperkirakan hidup pada periode Kambria, atau sekitar 450 hingga 500 juta tahun yang lalu. Periode Kambria dikenal sebagai masa pertumbuhan hewan di muka bumi yang berkembang sangat pesat.
"Ini merupakan kejutan besar dengan begitu banyaknya spesies baru yang menjadi bagian dari ilmu pengetahuan," ujar Robert Gaines, seorang profesor di Departemen Geologi di Pomona College di California, AS.
ADVERTISEMENT
Fosil-fosil itu ditemukan saat para arkeolog melihat jenis pola sedimen yang menunjukkan telah terjadi tanah longsor pada zaman purba, kemudian menimbun hewan-hewan serta mengunci proses pembusukkan. Hewan itu kemudian terawetkan secara alami.
Salah satu spesies ubur-ubur kuno yang masih belum teridentifikasi Foto: Journal Science/Xingliang Zhang
Berbeda dengan situs Burgess Shale di Pegunungan Rocky, Kanada, atau situs Chengjiang di Provinsi Yunnan, China, yang juga menyimpan fosil purba pada era Kambria, situs Qingjiang menyimpan lebih banyak fosil dibanding kedua situs tersebut. Misalnya, fosil ubur-ubur dan anemon laut yang terawetkan dengan baik.
“Sisa-sisa organik utama dari makhluk seperti ubur-ubur dan cacing biasanya tidak meninggalkan catatan fosil,” ujar Gaines, seperti dikutip Live Science.
Bukan hanya itu, kondisi fosil Qingjiang secara substansial lebih baik daripada fosil-fosil yang ditemukan di situs Kambria lainnya.
ADVERTISEMENT
“Qianjiang adalah jendela baru untuk berbagai jenis ekosistem Kambria awal,” kata Gaines.