AS Mengalami Tingkat Kelahiran Terendah dalam 32 Tahun Terakhir

21 Mei 2019 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bendera Amerika Serikat Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bendera Amerika Serikat Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) merilis laporan rinci yang menunjukkan penurunan angka kelahiran di negaranya. Pada tahun 2018, ada 3.788.235 bayi yang lahir di Negeri Paman Sam. Walaupun jumlahnya cukup banyak, angka kelahiran di AS pada tahun 2018 itu menunjukkan penurunan 2 persen dibandingkan tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Laporan CDC sebelumnya tentang estimasi tingkat kesuburan di berbagai wilayah AS pada tahun 2017 juga menunjukkan adanya penurunan 2 persen dibanding tahun sebelumnya. CDC memperkirakan ada 1.765,5 kelahiran untuk setiap 1.000 perempuan di AS pada 2017. Jumlah tersebut tidak bisa menggantikan angka kematian di negara tersebut pada tahun yang sama yang mencapai lebih dari 2.100.
AS telah mengalami penurunan angka kesuburan setidaknya selama empat tahun berturut-turut. Kondisi tersebut membawa tingkat kelahiran AS ke titik terendah dalam 32 tahun terakhir.
Atas kondisi ini, anggota DPR Amerika Serikat, Paul D. Ryan, meminta warga AS untuk berusaha memiliki banyak bayi. Ryan khawatir akan adanya potensi perubahan keseimbangan dalam demografi atau tantangan ekonomi yang ditimbulkan oleh penurunan angka kelahiran ini.
Ilustrasi ibu yang baru melahirkan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sayangnya, laporan CDC itu tidak menyebutkan apa penyebab dari penurunan angka kelahiran di AS. Laporan tersebut hanya merinci angka-angka dan tak menganalisis lebih dalam faktor-faktor pemicunya. Namun begitu, Science Alert melaporkan bahwa ada kemungkinan penurunan angka kelahiran ini antara lain adalah akibat beberapa perempuan di AS memilih untuk menunda kehamilan dengan alasan pribadi atau alasan ekonomi.
Selain menunjukkan angka kelahiran pada 2018, laporan CDC tersebut juga memaparkan bahwa angka kelahiran pada perempuan AS yang berusia di atas 45 tahun pada 2018 mengalami peningkatan 3 persen. Adapun jumlah kelahiran pada perempuan AS yang berusia antara 15 hingga 34 tahun mengalami penurunan.
Bendera Amerika Serikat Foto: pixabay
Teknologi reproduksi yang semakin canggih memang bisa membuat para perempuan yang berusia di atas 40 tahun dapat dengan mudah memiliki bayi. Namun sebagai konsekuensi atas kelahiran pada perempuan yang telah berusia tak lagi muda ini, angka kelahiran prematur bakal naik.
ADVERTISEMENT
Selain dibayangi oleh potensi kenaikan kelahiran prematur, AS juga dihantui oleh potensi melonjaknya secara drastis angka kelahiran pada perempuan AS yang berusia di atas 35 tahun dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini bisa menjadi beban ekonomi serius bagi negara adidaya tersebut di masa depan.