news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Asal Mula Tahun Baru yang Sebelumnya Berlangsung di Bulan Maret

1 Januari 2018 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tahun Baru 2018 (Foto: AFP/Saeed Khan)
zoom-in-whitePerbesar
Tahun Baru 2018 (Foto: AFP/Saeed Khan)
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin akan dibilang sakit jiwa jika merayakan tahun baru tanggal 1 Maret.
ADVERTISEMENT
Tunggu dulu. Jangan emosi dulu. Zaman dahulu kala, tahun baru itu dirayakan pada bulan Maret hingga akhirnya diubah oleh Julius Caesar menjadi 1 Januari. Begini cerita dan sejarahnya.
Pada masa Babilonia kuno, tahun baru dirayakan pada waktu sekitar bulan Maret atau ketika musim panen, yang ditandai dengan datangnya musim semi tiba.
Menurut History.com, masyarakat Babilonia kuno merayakan tahun baru dengan melakukan sebuah ritual festival yang dinamakan Akitu. Di kala itu sudah ada tradisi memantapkan tujuan atau tuntutan. Tetapi, resolusi tahun baru yang dilakukan oleh orang Babiloni kuno pun berbeda dengan yang dilakukan sekarang.
Pada festival Akitu yang berlangsung 12 hari itu, masyarakat Babilonia akan kembali memberikan sumpah setia mereka pada rajanya sekaligus menyelesaikan masalah yang belum tuntas dalam setahun terakhir, seperti menyelesaikan urusan utang-piutang, dan mengembalikan barang pada pemiliknya.
Ilustrasi orang Babilonia. (Foto: Perlinator/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang Babilonia. (Foto: Perlinator/Pixabay)
Tak hanya kembali melakukan sumpah setia pada raja dan juga menyelesaikan masalah hutang piutang, masyarakat Babilonia kuno juga melakukan sebuah 'resolusi tahun baru.'
ADVERTISEMENT
Bedanya, resolusi tahun baru mereka lebih mirip sebagai sebuah janji pada Tuhan dan jika mereka gagal memenuhi resolusi tersebut, akan ada hukuman yang menanti mereka.
Praktik membuat janji pada awal tahun tersebut kemudian terbawa hingga zaman Romawi kuno. Bahkan pada masa Romawi kuno, resolusi tahun baru menjadi salah satu bagian dari operasi pemerintahan Romawi sebelum berdirinya Kekaisaran Romawi.
Setiap tanggal 1 Maret, para hakim kota dan pemimpin militer akan menghadap senat untuk mendeklarasikan bahwa mereka telah menyelesaikan tugas mereka. Setelah itu, para hakim dan pemimpin militer akan kembali melakukan sumpah setia untuk tugas mereka tahun depan sekaligus mengambil sumpah setia dari para hakim baru.
Segala janji spiritual dan sumpah setia dengan para penguasa atau Tuhan itu, adalah target dan janji yang berusaha akan ditepati dalam waktu setahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Tradisi tahun baru kemudian diubah oleh Julius Caesar pada tahun 46 Sebelum Masehi. Menurut History.com, ia mengubah hari tahun baru dari tanggal 1 Maret ke tanggal 1 Januari karena masalah simbolis. Nama Januari berasal dari nama dewa Romawi yang memiliki dua wajah, Janus, yang bisa melihat ke depan dan belakang secara sekaligus, sebuah tema yang tepat bagi tahun baru.
Patung Julius Caesar di Paris. (Foto: NakNakNak/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Julius Caesar di Paris. (Foto: NakNakNak/Pixabay)
Tetapi, menurut laporan Live Science, perubahan tanggal tahun baru dari 1 Maret ke 1 Januari terjadi karena musim semi yang biasanya datang di bulan Maret adalah waktu terbaik untuk berperang.
Menurut analisis Richard Alston, profesor sejarah Romawi di Royal Holloway University of London, dalam hal ini Romawi berusaha melakukan efisiensi militer. Begitu bulan Maret tiba, mereka memulai kampanye militer, dan para jenderal yang telah didaulat pada bulan Januari, bisa langsung mulai menggerakan pasukannya dan berperang.
ADVERTISEMENT
Dari sinilah Romawi tidak lagi mengumpulkan pemimpin militer atau jenderal untuk kembali ke ibu kota Roma pada bulan Maret, melainkan di bulan Januari, dan mereka bisa langsung melancarkan perang pada Maret karena waktunya sangat tepat dengan musim panen.
Sebenarnya perubahan tahun pada 1 Januari tak lebih dari sebuah konsep waktu yang kita, manusia, buat untuk mempermudah kehidupan. Tetapi hal yang paling penting dari tahun baru itu adalah bisa membuat kita merasakan semangat baru untuk bisa menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.