news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Asal Usul Leluhur Manusia Asia Tenggara Terungkap Berkat Analisis DNA

22 Mei 2018 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petani menanam padi (Foto: Antara/Asep Fathulrahman)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petani menanam padi (Foto: Antara/Asep Fathulrahman)
ADVERTISEMENT
Analisis genom secara menyeluruh yang pertama kali dilakukan terhadap DNA manusia purba dari Asia Tenggara menunjukkan ada tiga gelombang migrasi besar ke wilayah Asia Tenggara sejak 50 ribu tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Asia Tenggara memiliki sejarah pendudukan manusia yang rumit. Tidak mudah untuk mengungkap sejarah penduduk Asia Tenggara. Hal ini dikarenakan wilayah ini memiliki iklim yang lembab sehingga bukti DNA sulit untuk bertahan.
Sebelumnya, sejarah manusia di Asia Tenggara baru diungkapkan melalui bukti arkeologi, tapi belum ada bukti genetik. Baru kali inilah penelitian dapat mengungkapkan sejarah manusia di Asia Tenggara melalui bukti genetik, dilansir Sci-News.
“Sejarah Asia Tenggara kini bisa dilihat melalui analisis DNA. Ini membuka jendela untuk mengetahui asal-usul genetik dari orang-orang yang tinggal di sana di masa lalu dan di masa kini,” kata penulis studi Dr. Mark Lipson, dari Harvard Medical School.
Ilustrasi DNA. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi DNA. (Foto: Pixabay)
Lipson dan koleganya mengekstraksi dan menganalisis DNA dari sisa-sisa 18 orang manusia yang tinggal di wilayah Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Kamboja antara 4.100 dan 1.700 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Dengan tambahan data arkeologi dan linguistik, para ilmuwan mengidentifikasi beberapa gelombang utama pencampuran genetik pada saat migrasi. Penelitian ini menunjukkan migrasi pertama ke Asia Tenggara terjadi sekitar 45.000 tahun yang lalu dan dilakukan oleh masyarakat pemburu dan peramu.
Kemudian pada masa Neolitikum, sekitar 4.500 tahun yang lalu, gelombang migrasi dari China membawa orang-orang yang kemudian memperkenalkan pertanian dan bercampur dengan masyarakat Asia Tenggara.
Pada masa kini, keturunan dari orang-orang tersebut cenderung berbicara dengan bahasa-bahasa Austroasiatik. Oleh karena itu, para peneliti berpikiran bahwa petani pertama di Asia Tenggara berasal dari kelompok yang berbicara dengan bahasa Austroasiatik.
Saat ini bahasa-bahasa Austroasiatik digunakan di daratan Asia Tenggara, Bangladesh, India, Nepal, dan selatan China. Contoh dari bahasa ini di Asia Tenggara adalah bahasa Vietnam, Khmer (bahasa Kamboja), dan Mon (bahasa di Thailand dan Myanmar).
Imigran gelap terdampar di Kupang (Foto: Kornelis Kaha/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Imigran gelap terdampar di Kupang (Foto: Kornelis Kaha/Antara)
Pada Zaman Perunggu, gelombang migrasi kembali terjadi dari China. Pada 3.000 tahun yang lalu, para imigran dari China sampai di Myanmar, kemudian tiba di Vietnam 2.000 tahun yang lalu, dan Thailand 1.000 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
"Orang-orang yang hampir merupakan keturunan langsung dari tiga gelombang migrasi ini masih hidup, termasuk di antaranya orang-orang yang keturunan dari para pemburu-pengumpul yang tinggal di Thailand, Malaysia, Filipina dan Kepulauan Andaman," kata penulis, Profesor David Reich, dari Harvard Medical School.
Selain itu, bahasa yang digunakan oleh orang-orang di Indonesia bagian barat juga membawa petunjuk penting tentang asal-usul penduduk Asia Tenggara.
“Bukti menunjukkan bahwa petani pertama di Indonesia bagian barat berbicara bahasa Austroasiatik, bukan bahasa Austronesia yang digunakan saat ini. Hal ini menunjukkan bahasa Austronesia datang belakangan,” kata Reich.