Asteroid Berbahaya yang Punya Bulan Sendiri Melintas di Atas Bumi

27 Mei 2019 8:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi asteroid. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asteroid. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah asteroid dengan lebar 1,6 kilometer telah melewati Bumi pada akhir pekan lalu. Asteroid yang disebut 1999 KW4 oleh para ilmuwan ini memiliki ciri-ciri yang unik sekaligus mengancam.
ADVERTISEMENT
Dalam catatan historis, 1999 KW4 pertama kali ditemukan pada 20 Mei 1999 oleh proyek Lincoln Near-Earth Asteroid Research (LINEAR) di New Mexico, Amerika serikat. Tergolong asteroid sistem biner, yang terdiri dari dua benda luar angkasa cukup dekat dan saling mengorbit.
Pengamatan selama dua dekade terakhir, telah menandainya sebagai Near-Earth object (NEO) yang "berpotensi berbahaya".
Meski menurut para astronom terdapat lebih dari 20.000 NEO di luar angkasa dan lebih dari 1.800 di antaranya dianggap berpotensi berbahaya, namun kebanyakan dari objek asing ini berukuran kecil. Maka dari itu, pakar luar angkasa biasanya tidak mempelajari NEO, terkecuali jika diklaim sangat penting untuk keselamatan Bumi.
Asteroid 1999 KW4. Foto: Dr. Steven Ostro et al./NASA
Para ahli pun telah meluncurkan kampanye International Asteroid Warning Network (IAWN) pada awal tahun ini, untuk menguji kemampuan dalam mengarakterisasi dan mempersiapkan kedatangan asteroid berbahaya. NASA dan beberapa agen federal, serta beberapa organisasi internasional, telah melakukan simulasi guna memprediksi apa yang akan terjadi jika asteroid semacam ini bertabrakan dengan Bumi.
ADVERTISEMENT
Beruntung bagi kita, 1999 KW4 datang dalam jarak yang relatif aman dan kemungkinannya kecil untuk bertabrakan dengan Bumi. Benda luar angkasa ini sekarang berjarak sekitar 5 juta kilometer dari Bumi dan memiliki kecepatan tempuh 77.200 kilometer per jam.
Pada 25 Mei 2019, atau 26 Mei 2019 waktu Indonesia, asteroid 1999 KW4 memang berada sangat dekat dan mungkin jalurnya bisa bertabrakan dengan Bumi. Namun peluang bencana yang ditimbulkan olehnya sangat kecil.
Kemudian, asteroid ini tidak akan terlalu dekat lagi dengan Bumi hingga 2036. Peristiwa semacam ini kemungkinan baru akan terjadi lagi pada milenium berikutnya.
Asteroid 1999 KW4. Foto: Dr. Steven Ostro et al./NASA
Berdasarkan penelitian NASA, keunikan dari asteroid tersebut ialah karakteristiknya. Dengan objek utama berputar seperti gasing dan memiliki Bulan kecil yang diperkirakan sepertiga ukuran Bumi, yang mengorbit 2,6 kilometer setiap 16 jam.
ADVERTISEMENT
Las Cumbres Observatory memaparkan, bentuk objek utamanya sedikit runcing pada bagian kutub dan memiliki punggung yang dipenuhi gunung di sepanjang ekuatornya. Jika diilustrasikan, punggungan ini menampilkan kesan asteroid yang mirip dengan kenari.
Penasaran ingin melihatnya saat melintasi Bumi? Sayang, kita mungkin akan melewatkannya. Tak lain karena kondisi 1999 KW4 diperkirakan telah cukup hancur saat mendekat dengan bumi, oleh karena itulah potensi bahanya relatif kecil.