Astronom Temukan Asal Sinyal Misterius dari Luar Angkasa

11 Januari 2018 13:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Antariksa (Foto: Yuri B/pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Antariksa (Foto: Yuri B/pixabay)
ADVERTISEMENT
Fast radio burst (FRB) adalah salah satu fenomena misterius mengenai munculnya sinyal radio dari luar angkasa. Sinyal radio misterius yang pertama kali ditemukan para astronom pada 2012 itu akhirnya berhasil ditemukan sumbernya. Penasaran?
ADVERTISEMENT
Awalnya, sinyal radio yang disebut FRB 121102 itu dianggap berasal dari suatu kawasan yang ekstrem, misalnya lubang hitam yang besar. Benarkah?
Dilansir Science Alert, suatu tim peneliti berhasil menemukan sumber sinyal misterius itu dengan mempelajari data dari teleskop radio. Mereka yakin bahwa sumber sinyal itu berasal dari suatu bintang neuron.
Dalam studi yang dipublikasikan pada jurnal Nature itu, para peneliti berhasil menemukan sumber sinyal dari beberapa rentetan sinyal yang berhasil dikumpulkan dan didata.
Beberapa rentetan sinyal itu di antaranya adalah 10 rentetan sinyal radio pada Maret 2016, 6 rentetan sinyal radio pada Desember 2016, dan 15 lagi pada Agustus 2017. Aslinya, rentetan sinyal radio tersebut sangat sulit didata karena hanya terjadi beberapa milidetik saja.
ADVERTISEMENT
Para peneliti kemudian menemukan bahwa sumber dari sinyal radio tersebut adalah sebuah bintang di galaksi kerdil berjarak 3 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Benda-benda langit di luar angkasa. (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Benda-benda langit di luar angkasa. (Foto: Flickr)
Dalam kasus sinyal radio FRB 121102, para peneliti menemukan bahwa sinyal itu hampir sepenuhnya terpolarisasi. Dan ketika sinyal tersebut melewati suatu medan magnetik mereka mengalami perubahan bentuk yang dikenal dengan nama rotasi faraday.
Menurut para peneliti, bintang neuron berukuran kecil itu mengeluarkan sinyal radio tersebut saat mereka berputar.
Salah satu jenis bintang neuron yang dinamai magnetar memiliki medan magnetik yang sangat kuat, dan ini dapat memproduksi rentetan sinyal mirip dengan bagaimana Matahari mengeluarakan percikan api di permukaannya.
"Kami terus memantau bagaimana rentetan sinyal itu berubah seiring berjalannya waktu," kata Jason Hessels, peneliti dari University of Amsterdam dan ASTRON, Netherlands Institute for Radio Astronomy.
ADVERTISEMENT
"Dengan observasi ini, kami berharap dapat mengenal dua hipotesis berbeda dari suatu bintang neuron, yaitu dekat dengan lubang hitam atau menempel pada suatu nebula kuat," lanjutnya.
Sementara itu, masih banyak rentetan sinyal radio lain yang belum diketahui asal muasalnya dari mana. Hal ini dikarenakan hanya sinyal radio FRB 121102 lah yang mengalami pengulangan.
Bisa jadi, FRB 121102 adalah suatu sinyal unik yang berbeda dengan sinyal radio lainnya. Mungkinkah sinyal itu berasal dari alien?