Badan Antariksa Eropa Mau Menambang di Bulan

23 Januari 2019 20:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerhana bulan terlihat di Monas (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana bulan terlihat di Monas (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan antariksa Eropa (European Space Agency/ESA), punya rencana unik mencari air dan oksigen di Bulan. Mereka ingin menambang regolith atau tanah Bulan untuk mendapatkannya.
ADVERTISEMENT
Untuk menjalankan rencananya itu, ESA akan bekerja sama dengan perusahaan luar angkasa asal Prancis, ArianeGroup.
Regolith bisa kita temukan menutupi seluruh permukaan Bulan. Berbentuk seperti debu, ia merupakan campuran dari berbagai tanah, pecahan kaca, mineral, dan beberapa senyawa kimia, seperti iron oxide atau besi oksida.
ESA menjelaskan bahwa air dan udara bisa diekstrak dari regolith. Debu Bulan itu, menurut mereka, di masa depan punya potensi mempermudah manusia untuk hidup di Bulan.
Buzz Aldrin saat menjejakkan kaki di bulan 1969. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Buzz Aldrin saat menjejakkan kaki di bulan 1969. (Foto: NASA)
Mereka menambahkan bahwa regolith juga bisa dijadikan sebagai material pembuat bahan bakar roket asli Bulan. Hal ini membuka peluang kita untuk bisa menjelajahi alam semesta lebih jauh lagi.
"Penggunaan sumber daya dari luar angkasa bisa menjadi kunci untuk eksplorasi Bulan yang berkelanjutan," ujar David Parker, Director of Human and Robotic Exploration ESA, kepada CNN.
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan bagian dari rencana komprehensif ESA untuk membuat Eropa sebagai partner penting di bidang eksplorasi dalam satu dekade ke depan," tambah dia.
Ruang kontrol badan antariksa Eropa (European Space Agency/ESA). (Foto: ESA - Jürgen Mai via Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ruang kontrol badan antariksa Eropa (European Space Agency/ESA). (Foto: ESA - Jürgen Mai via Flickr)
Sekarang proyek ini masih dalam fase riset. Rencananya mereka akan meluncurkan roket Ariane 64 untuk mengirimkan peralatan menambang ke Bulan.
Sementara itu The Telegraph melaporkan bahwa ArianeGroup akan bekerja sama dengan perusahaan Jerman PTScientists untuk mendesain serta membuat pesawat pendarat ke Bulan.
Selain itu mereka akan bekerja sama dengan perusahaan Belgia, Space Applications Services, untuk mengatur komunikasi, sistem operasi, dan fasilitas kontrol lapangan.
Neil Armstrong saat menjejakkan kaki di bulan 1969. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Neil Armstrong saat menjejakkan kaki di bulan 1969. (Foto: NASA)
Pihak ArianeGroup memaparkan bahwa mereka hanya akan mengirimkan robot ke Bulan. Manusia belum direncanakan untuk dikirim ke sana.
"Ini adalah capaian penting bagi ArianeGroup yang telah lama mengembangkan proposal teknologi atas layanan logistik luar angkasa," ujar Andre-Hubert Roussel, CEO of ArianeGroup, kepada The Telegraph.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, ini merupakan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan roket Ariane 64 melakukan misi ke Bulan dengan membawa muatan hingga 8,5 metrik ton," imbuh dia.