Bagaimana Aroma dan Kandungan Kimia Bunga Bangkai?

15 Juni 2017 9:47 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bunga bangkai Amorphophallus titanum (Foto: Raka dan Angga/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bunga bangkai Amorphophallus titanum (Foto: Raka dan Angga/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kita masih membahas titan arum. Sebagaimana spesies bunga bangkai lainnya, tumbuhan bernama latin Amorphophallus titanum ini juga memiliki bau yang menyengat seperti bangkai.
ADVERTISEMENT
Ketika bunga lainnya punya harum mewangi, mengapa bungai bangkai justru memiliki “aroma” seperti bangkai atau daging busuk? Apakah baunya benar-benar seperti bangkai busuk?
Mari kita bahas satu per satu, dimulai dari sebab ia menghasilkan aroma yang begitu khas, hingga bagaimana aromanya yang sesungguhnya.
Seperti spesies bunga bangkai lainnya, titan arum mengeluarkan aroma yang khas untuk menarik perhatian serangga. “Bau, warna, dan bahkan suhu bunga bangkai dimaksudkan untuk menarik penyerbuk dan membantu memastikan kelanjutan spesies ini," ujar Tim Pollak, seorang ahli florikuluta di Chicago Botanic Garden, sebagaimana dikutip dari LiveScience.com.
Pollak menjelaskan, kumbang kotoran, lalat daging, dan serangga karnivora lainnya adalah penyerbuk utama titan arum. Serangga-serangga itu biasanya memakan daging hewan yang telah mati. Bau dan warna burgundy gelap dari titan arum dimaksudkan untuk meniru bangkai hewan untuk menarik serangga-serangga itu.
ADVERTISEMENT
Pollak menambahkan, "Bunga bangkai ini juga mampu menghangat hingga suhunya mencapai 98 derajat Fahrenheit (36,7 Celsius) untuk lebih mengelabui serangga-serangga itu."
Serangga-serangga yang mengira titan arum itu adalah makanan mereka kemudian masuk menuju spadix atau tangkai bunga-bunga, melalui spathe, semacam seludung bunga yang sebenarnya merupakan modifikasi dari daun.
Setelah mencapai spadix, serangga-serangga itu akan sadar tidak ada yang bisa mereka makan. Namun dengan kaki-kaki mereka, mereka telah menyentuh serbuk sari bunga-bunga yang menempel pada spadix sehingga mereka telah membantu penyerbukan bunga-bunga pada tumbuhan titan arum itu.
Proses pengelabuan terhadap serangga-serangga itulah yang memastikan penyerbukan dapat tetap berlangsung.
Bagian tubuh bunga bangkai. (Foto: The Huntington Library, Art Collection, and Botanical Gardens)
zoom-in-whitePerbesar
Bagian tubuh bunga bangkai. (Foto: The Huntington Library, Art Collection, and Botanical Gardens)
Pada laman blog Chicago Botanic Garden, Pollak menuliskan kandungan kimia dalam aroma yang dihasilkan oleh titan arum itu. Berikut adalah analisis kimia yang Pollak tulis sebagaimana dilansir LiveScience.com.
ADVERTISEMENT
1. Dimetil trisulfida. Senyawa kimia yang juga dipancarkan oleh bawang merah dan keju limburger.
2. Dimetil disulfida. Senyawa kima ini memiliki bau seperti bawang putih.
3. Trimethylamine. Senyawa yang dapat ditemukan pada ikan busuk atau amonia.
4. Asam isovalerat. Senyawa kimia penyebab kaus kaki berkeringat sehingga berbau menyengat.
5. Benzil alkohol. Senyawa kimia ini menghasilkan aroma bunga manis yang antara lain dapat ditemukan dalam bunga melati dan eceng gondok.
6. Fenol. Senyawa aromatik organik yang beraroma manis dan dapat menyembuhkan. Senyawa kimia ini dapat ditemukan antara lain pada semprotan tenggorokan Chloraseptic.
7. Inole. Senyawa kimia yang baunya seperti kapur barus.
Ilustrasi aroma bunga bangkai. (Foto: my.chicagobotanic.org)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aroma bunga bangkai. (Foto: my.chicagobotanic.org)
Jadi, jika kamu belum pernah mencium bau titan arum atau bunga bangkai bernama latin Amorphophallus titanum ini, silakan kamu bayangkan saja aroma dari bawang merah, bawang putih, ikan busuk, kaus kaki, bunga melati, kapur barus, serta semprotan tenggorokan yang bercampur jadi satu.
ADVERTISEMENT
Selamat membayangkan!