news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bagaimana Cara Atasi Masalah Kebotakan?

25 Maret 2018 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pria Botak (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pria Botak (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Di mata banyak orang, kepala yang botak terlihat seksi dan menggoda. Namun sebagian besar dari kita juga mengganggap kebotakan sebagai mimpi buruk yang terus mengintai saat usia terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Memang menjadi botak dan mengalami kebotakan bukanlah hal yang sama. Banyak orang botak bisa memilih apakah ia ingin botak atau tidak, sementara orang yang mengalami kebotakan mau tidak mau harus rela botak. Alias 'terpaksa' botak.
Dalam beberapa studi, diduga kebotakan berasal dari gen turunan pihak ibu. Namun ternyata sekarang ini telah muncul suatu pendapat bahwa kebotakan berasal dari kombinasi banyak gen serta faktor lingkungan.
Normal Terjadi
Sebenarnya kebotakan cukup normal terjadi. Dan jenis kebotakan yang cukup sering ditemui ternyata dialami kaum pria.
Para dokter mengestimasi bahwa androgenetic alopecia atau male pattern baldness (kebotakan pria) dapat mempengaruhi 80 persen pria kulit putih hingga ulang tahun ke-70 mereka.
Perempuan juga tidak luput dari ancaman kebotakan. Pada perempuan, kebotakan terjadi akibat hormon bernama dihydrotestosterone yang juga dikenal sebagai steroid serta hormon seks.
ADVERTISEMENT
Manusia biasanya memiliki sekitar 100 ribu helai rambut di kepalanya. Dan kita hanya kehilangan 50 hingga 100 helai per harinya.
Rambut rontok. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Rambut rontok. (Foto: Thinkstock)
Bisa Jadi Tanda Kesehatan Seseorang
Namun demikian, menurut National Institutes of Health, ada beberapa jenis kebotakan yang mungkin berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang.
Penyakit jantung koroner, masalah prostat pada pria, dan juga ketidakseimbangan hormon pada wanita dapat mengakibatkan terjadinya kebotakan.
Ilustrasi peyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
Pengobatan Sekarang Masih Ada Efek Samping
Memang telah ada pengobatan yang cukup sukses mengobati kebotakan. Salah satunya adalah pengobatan temuan Guinter Kahn yang dinamai minoxidil atau juga dikenal dengan nama Rogaine.
Rogaine biasanya diteteskan ke kulit kepala sebanyak dua kali dalam sehari. Memang Rogaine membantu pertumbuhan serta penguatan rambut, namun ternyata hal itu tidak terlalu ampuh karena tidak bekerja pada semua orang.
ADVERTISEMENT
"Biasanya hanya 30 hingga 40 persen mengalami pertumbuhan rambut yang signifikan," seperti dijelaskan dalam Merck Manual, buku medis ternama.
Obat tersebut juga ternyata dapat memberikan dampak buruk, seperti membuat iritasi pada kulit kepala, menyebabkan tumbuhnya rambut wajah, atau menyebabkan jantung berdebar-debar.
Tak hanya itu, Rogaine juga harus digunakan secara rutin. Sebab jika tidak rutin, rambut akan kembali mengalami kerontokan.
Selain Rogaine, ada juga obat tablet finasteride atau dikenal juga dengan nama merek Propecia yang cukup ampuh bagi pria. Obat ini dapat menghentikan kerontokan dan menstimulasi pertumbuhan rambut.
Sayangnya, obat ini memiliki efek samping yang cukup parah. Karena Propecia menghalangi efek hormon laki-laki, biasanya pengguna akan mengalami penurunan gairah seks, meningkatnya ukuran payudara, serta terjadinya disfungsi ereksi.
ADVERTISEMENT
Ada satu lagi cara mengatasi kebotakan yang dipaparkan oleh ahli kulit kepala Shirley McDonald, kepada Business Insider yang bisa digunakan, yaitu transplantasi rambut.
Memang cara yang satu ini sudah mulai populer dilakukan beberapa tahun belakangan. Bahkan pesepakbola ternama asal Inggris, Wayne Rooney, juga menjalani transplantasi rambut untuk mengatasi masalah kebotakan.
Rooney kembali berbaju biru. (Foto: Twitter @Everton)
zoom-in-whitePerbesar
Rooney kembali berbaju biru. (Foto: Twitter @Everton)
Namun, menurut McDonald ke depannya terapi gen juga dapat dilakukan untuk mengganti cara tersebut.
Jadi, mereka yang mengalami kebotakan masih harus bersabar dengan kondisinya tersebut. Tapi jangan patah hati sebab menurut studi pada 2012 ditemukan bahwa pria botak terlihat lebih tinggi dan lebih kuat.