news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bahaya Bakteri di Sepatu dan Alasan Kita Harus Lepas Sepatu di Rumah

8 Januari 2019 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepatu membawa banyak bakteri (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sepatu membawa banyak bakteri (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi tradisi dan kebiasaan bagi orang Indonesia untuk melepas sepatu saat masuk ke dalam rumah. Tapi di beberapa negara lain, seperti Amerika Serikat, kebiasaan ini jarang kita temui.
ADVERTISEMENT
Ternyata kebiasaan melepas sepatu sebelum masuk rumah punya nilai positif. Karena, sepatu yang kita kenakan bisa dibilang sebagai sarang bakteri.
"Ada ratusan hingga ribuan bakteri di setiap inci sepatu," kata Jonathan Sexton, ahli mikrobiologi lingkungan dan peneliti spesialis di University of Arizona, kepada Live Science. "Pokoknya kemana pun Anda pergi, Anda akan membawa (bakteri) itu."
Sebelumnya ada sebuah riset oleh Charles Gerba, ahli mikrobiologi sekaligus profesor di University of Arizona, yang menemukan adanya bakteri di semua sampel sepatu dalam riset. Salah satu yang Gerba temukan adalah Escherichia coli (E.coli). Bakteri tersebut ditemukan pada 96 persen sol sepatu yang digunakan dalam riset.
Meski banyak tipe E.coli tidak membahayakan manusia, ada beberapa yang bisa menyebabkan diare, infeksi saluran kemih, hingga meningitis.
ADVERTISEMENT
"Tidak di setiap sepatu, tapi di sebagian besar sepatu Anda bisa menemukan beberapa jenis E.coli," papar Sexton sependapat dengan hasil riset.
Ilustrasi bakteri e. coli. (Foto: NIAID via wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bakteri e. coli. (Foto: NIAID via wikimedia commons)
Sementara itu, ada beberapa riset lain yang menemukan adanya bakteri lain di sepatu. Sebuah riset yang dipublikasikan di Journal of Applied Microbiology menemukan adanya bakteri Staphylococcus aureus. S. aureus bisa menyebabkan infeksi pada kulit, darah, hingga jantung.
Lalu di sebuah riset yang terbit di jurnal Anaerobe, para peneliti menemukan adanya bakteri Clostridium difficile. Bakteri tersebut memiliki umur panjang dan bisa menyebabkan masalah pada perut, seperti diare.
Riset tersebut juga menemukan bahwa sepatu banyak menyimpan bakteri C. difficile. Bahkan jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang ditemukan di permukaan toilet.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, menurut Kevin Garey, profesor di University of Houston sekaligus pemimpin riset C. difficile, jumlah bakteri yang sepatu kita bawa masuk biasanya tidak cukup untuk membuat orang sehat menjadi sakit. Orang sehat harus mengalami kontak atau terpapar dengan ribuan mikroba berbahaya itu agar bisa terinfeksi.
"Bagi individu yang sehat, sangat kecil risiko bagi bakteri di sepatu menyebabkan sakit," papar Garey.
Ilustrasi Sepatu (Foto: Dok. Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sepatu (Foto: Dok. Pixabay)
Ia juga menambahkan bahwa kemungkinan orang terinfeksi bakteri dari sepatu juga semakin kecil jika kita jarang duduk di atas lantai yang pernah dipijak sepatu.
Namun, ada kasus di mana lapisan bakteri di lantai bisa terbang karena tertiup angin dan masuk ke tubuh saat kita bernapas. Hal ini bisa meningkatkan kemungkinan infeksi, tapi menurut Sexton, bahaya terbesar tetap berada di lantai.
ADVERTISEMENT
Bakteri berbahaya dari sepatu sebenarnya juga rentan terhadap orang yang sistem imunnya sedang lemah, atau orang yang baru keluar dari rumah sakit. Mereka yang baru keluar dari rumah sakit sebaiknya memperhatikan kebersihan rumah.
Garey menyarankan kalau sistem imun Anda sedang lemah atau Anda memiliki anak kecil, akan lebih baik untuk melepas sepatu saat masuk rumah. Garey menambahkan bahwa bakteri juga hidup di tempat lain, tidak hanya di lantai saja. Bahkan, tidak semua bakteri atau mikroba berbahaya bagi manusia.
"Ada bakteri di perut, kulit, dan bagian lain di tubuh yang menjaga kita tetap sehat serta melindungi kita dari bakteri lain yang bisa membuat kita sakit," imbuh Garey.