news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Viral Tantangan Makan Deterjen di Internet, Pelaku Alami Keracunan

17 Januari 2018 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deterjen Tide Pods (Foto: Austin Kirk/flicker)
zoom-in-whitePerbesar
Deterjen Tide Pods (Foto: Austin Kirk/flicker)
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi internet diramaikan oleh tantangan atau challenge aneh. Tantangan yang sedang ramai saat ini adalah memakan deterjen bernama ‘Tide Pod Challenge’.
ADVERTISEMENT
Tide Pod sendiri adalah produk deterjen cair berwarna biru dan oranye yang dibuat oleh perusahaan Tide, salah satu anak usaha Procter and Gamble. Deterjen ini dibungkus dengan kapsul transparan.
Tantangan memakan Tide Pode yang dilakukan oleh para remaja kini menjadi fenomena di media sosial. Tidak jelas siapa yang memulai challenge ini. Bagi yang mau menerima tantangan, mereka harus memposting video mereka sambil makan Tide Pod.
Tantangan ini sama sekali tak berfaedah dan tidak dianjurkan oleh ahli kesehatan.
“Kamu melakukan tantangan ini, tujuannya apa?” kata dokter di Florida Poison Information Center, AS, Dr. Alfred Aleguas, seperti dikutip Washington Post. “Ini benar-benar kelakuan bodoh.”
Bahan yang terdapat di deterjen Tide Pod meliputi etanol, hidrogen peroksida, dan polimer. Bahan-bahan tersebut tentu saja sangat beracun bila sampai masuk ke dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Mereka yang memakan deterjen ini dilaporkan mengalami muntah-muntah, diare, dan sulit bernafas. Tidak jarang sampai ada yang pingsan karena ini.
Ketika terhirup dan masuk ke paru-paru, atau tidak sengaja tertelan, tekanan darah mereka akan langsung berubah serta jantung berdetak lebih kencang. Setelah itu, orang yang memakan deterjen tersebut akan langsung pingsan dan kejang-kejang.
Menurut Aleguas, bila peserta tantangan tersebut sebelumnya sudah punya catatan penyakit seperti asma, mereka akan terkena dampak yang lebih serius lagi dan terkena komplikasi.
Ia menambahkan tantangan memakan deterjen Tide Pod ini juga bisa berbahaya bagi nyawa.
"Mereka seharusnya tidak main-main….. ini bukan bercanda. Keselamatan jiwa tidak boleh dijadikan permainan,” kata Aleguas.