news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bambang Subiyanto Pensiun dari Jabatan Wakil Kepala LIPI

19 Desember 2018 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bambang Subiyanto (ketiga dari kiri) (Foto: Zahrina Noorputeri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Subiyanto (ketiga dari kiri) (Foto: Zahrina Noorputeri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Dr. Bambang Subiyanto pensiun dari jabatan strukturalnya tersebut. Jabatan wakil kepala LIPI itu telah dipegang oleh Bambang sejak 31 Januari 2017.
ADVERTISEMENT
"Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada kolega kami, senior kami, sekaligus guru, mentor dan kawan baik saya, yaitu Bapak Prof. Dr. Bambang Subiyanto, yang tahun ini telah menyelesaikan masa jabatannya sebagai wakil kepala LIPI terhitung 1 Desember bulan ini," kata Kepala LIPI, Dr. Laksana Tri Handoko dalam sambutannya di Auditorium LIPI, Jakarta, Rabu (19/12).
Ucapan perpisahan kemudian disampaikan langsung oleh Bambang bersamaan dengan acara 'Refleksi 2018 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Anugerah Media dan Mitra Kerja Sama LIPI' yang diadakan di tempat yang sama..
"Saya ucapkan terima kasih kepada semua civitas LIPI yang telah mendukung saya dan saya juga memohon maaf apabila ada yang kurang berkenan selama saya menjabat struktural," ucap Bambang.
ADVERTISEMENT
Di tengah-tengah salam perpisahannya tersebut, Bambang juga mengatakan bahwa besok adalah hari ulang tahunnya. "Alhamdulillah besok pagi saya genap berumur 60 tahun," tuturnya.
Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai wakil kepala LIPI, pria yang menamatkan pendidikan sarjananya dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor pada 1982 tersebut akan kembali menjadi peneliti Pusat Penelitian Biomaterial, LIPI. Ia masih bisa menjadi peneliti di LIPI hingga lima tahun ke depan meski sudah pensiun dari jabatan struktural di lembaga penelitian tersebut.
Mimpi melihat peneliti Indonesia mendapat Nobel
Penerima penghargaan Nobel. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Penerima penghargaan Nobel. (Foto: Wikimedia Commons)
Dalam ucapan perpisahannya sebagai wakil kepala LIPI, Bambang mengatakan dirinya memimpikan suatu saat ada peneliti Indonesia yang bisa mendapatkan Nobel Prize.
"Saya yakin. Orang Indonesia harus dapat," kata Bambang.
ADVERTISEMENT
Karena itu ia meminta agar berbagai pihak konsisten untuk mewujudkan hal tersebut mengingat untuk mendapatkan sebuah Hadiah Nobel dibutuhkan perjuangan yang bukan hanya satu dua tahun saja, tetapi mungkin mencapai puluhan tahun.
"Konsistensi inilah, dari SDM sendiri, dari peneliti sendiri, konsisten dari LIPI untuk memberi anggaran, konsisten tidak mencoret kegiatan itu."
Menjadi peneliti sejak 1992
Bambang Subiyatno bersama L.T Handoko (Foto: Zahrina Noorputeri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Subiyatno bersama L.T Handoko (Foto: Zahrina Noorputeri/kumparan)
Setelah menyelesaikan pendidikan di IPB, pria kelahiran Nganjuk ini kemudian memutuskan untuk belajar di Jepang. Ia mendapatkan gelar master kemudian tahun 1988 meraih gelar Master bidang pertanian di Universitas Kyoto, Jepang.
Bertekad untuk menjadi seorang peneliti, Bambang pun meneruskan sekolahnya hingga ia berhasil mendapatkan gelar doktoral tahun 1991 bidang Wood Science and Technology di universitas yang sama.
ADVERTISEMENT
Pulang ke Indonesia, ayah dari empat orang anak ini kemudian memulai karier sebagai peneliti di tahun 1992, sekaligus menjadi pelopor berdirinya Pusat Penelitian Biomaterial LIPI. Gelar peneliti utama di LIPI diraihnya pada tahun 2003.
Pada 2008, Bambang sempat menjadi Kepala Pusat Penelitian Inovasi LIPI di Cibinong, Kabupaten Bogor, sebelum akhirnya menjadi wakil kepala LIPI pada 2017.
Selama bertugas sebagai wakil kepala LIPI, ia pernah menjabat sebagai pelaksana tugas Kepala LIPI setelah wafatnya Kepala LIPI pada saat itu, Iskandar Zulkarnain, pada 2 Juli 2017.
Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain  meninggal. (Foto: Dok. LIPI.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain meninggal. (Foto: Dok. LIPI.go.id)
Selain memimpikan dan mendorong agar ada peneliti Indonesia yang bisa meraih Hadiah Nobel, Bambang juga mendorong agar LIPI terus melanjutkan dan meningkatkan program peneliti masuk desa, seperti yang misalnya yang telah dilakukan peneliti LIPI saat mendatangi dan membimbing warga di Samosir dalam hal pembenihan ikan.
ADVERTISEMENT
“Kalau dulu Orba ada tentara masuk desa. Sekarang, saya titip, ada peneliti masuk desa dengan cara pembangunan UKM berbasis teknologi,” ujar Bambang.
“Saya titip pada para pejabat, peneliti masuk desa ini diteruskan, karena pak menteri bilang peneliti harus bermanfaat,” tegasnya lagi.