Bayi HIV Positif Meninggal karena Ibunya Tak Percaya AIDS

5 April 2018 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
HIV AIDS (Ilustrasi) (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
HIV AIDS (Ilustrasi) (Foto: Shutter Stock)
ADVERTISEMENT
Seorang ibu dari Rusia menghadapi tuntutan dua tahun penjara dengan tuduhan pembunuhan tak berencana karena tidak mau mengobati bayinya.
ADVERTISEMENT
Bayi berusia lima bulan tersebut positif mengidap HIV dan ibunya menolak mengobati putrinya karena menganggap HIV/AIDS hanyalah mitos yang disebarkan oleh negara-negara barat.
Ibu ini sebenarnya juga positif mengidap HIV, tapi tidak mau berobat. Padahal, ia sudah mengidap penyakit tersebut selama lima tahun.
Kepada AFP, petugas kesehatan dan penyelidik mengatakan bahwa bayi berjenis kelamin perempuan itu meninggal pada Februari 2018 akibat pneumonia pneumocystis, radang paru-paru yang disebabkan oleh jamur bernama Pneumocystis jiroveci yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pihak berwenang mengatakan paru-paru bayi tersebut ‘meledak’ akibat penyakit ini.
Ilustrasi bayi sakit (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi sakit (Foto: Thinkstock)
“Ibu dari bayi ini positif HIV dan menolak untuk mengobati dirinya dan anaknya,” papar penyelidik dari Anti-AIDS Center di Omsk, Siberia, dilansir International Business Times. “Wanita itu bersikeras bahwa HIV hanya mitos.”
ADVERTISEMENT
Di Rusia, masih ada orang-orang yang menganggap HIV/AIDS sebagai mitos. Salah satunya, ahli patologi Vladimir Avdeyev yang seringkali memberikan pernyataan bahwa tidak ada manusia yang bisa terinfeksi HIV.
Tahun lalu, pemerintah Rusia merilis data yang menyebutkan bahwa 900 ribu warga Rusia terkena HIV. Selain itu, Irkutsk, tempat bayi tersebut meninggal dunia, merupakan salah satu wilayah di Rusia yang memiliki tingkat HIV tertinggi.
“Ada dua epidemik di Rusia, yakni kecanduan narkoba dan infeksi HIV, dan kebetulan keduanya secara geografis saling berhubungan,” kata Anna Popova, kepala Rosppotrebnadzor, badan pengawas hak konsumen di Rusia.
Ilustrasi dukungan terhadap pengidap HIV. (Foto: Commons Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dukungan terhadap pengidap HIV. (Foto: Commons Wikimedia)
Kasus meninggalnya anak karena orang tuanya menolak memberi pengobatan bukanlah kali pertama terjadi di Rusia. Sebelumnya, pada Agustus 2017, anak perempuan berusia 10 tahun di St Petersburg meninggal karena ayahnya menolak adanya perawatan medis untuk putrinya tersebut.
ADVERTISEMENT