Bedaknya Dinilai Sebabkan Kanker, Johnson & Johnson Didenda Rp 67,6 T

14 Juli 2018 19:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bedak tabur (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bedak tabur (Foto: Dok. Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pengadilan di Missouri, Amerika Serikat memerintahkan perusahaan pembuat produk kesehatan asal AS, Johnson & Johnson (J&J), untuk membayar 4,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 67,6 triliun kepada 22 orang perempuan yang menuntut perusahaan ini dengan tuduhan bedak talknya menyebabkan kanker ovarium.
ADVERTISEMENT
Menurut pernyataan resmi kantor pengacara yang membela penggugat, The Lanier Law Firm, ke 22 orang perempuan yang mengajukan tuntutan masing-masing akan menerima uang sebesar 550 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,9 miliar dan J&J juga harus membayar ganti rugi sebesar 4,1 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 58,9 triliun.
Dalam persidangan yang berlangsung selama enam minggu ini, penuntut dan keluarganya mengatakan bahwa ke 22 perempuan tersebut terkena kanker ovarium setelah memakai bedak talk bayi merek J&J selama puluhan tahun. Dari 22 orang, enam di antaranya sudah meninggal dunia karena kanker.
Pengacara penuntut, Mark Lanier, mengatakan kalau bedak talk milik J&J mengandung asbestos dan perusahaan sudah mengetahui hal ini sejak tahun 1970-an, namun tidak memberi peringatan kepada konsumen mereka mengenai bahaya dari asbestos tersebut.
ADVERTISEMENT
"Selama lebih dari 40 tahun, Johnson & Johnson telah menutupi bukti asbestos dalam produk mereka," kata Lanier. "Kami berharap putusan ini akan mendapat perhatian dewan J&J dan akan mengarahkan mereka untuk memberi informasi lebih baik kepada komunitas medis dan masyarakat tentang hubungan antara asbestos, talk, dan kanker ovarium."
Bedak bayi (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bedak bayi (Foto: Dok. Thinkstock)
Sementara itu, dilansir dari BBC, pihak J&J mengatakan kalau persidangan ini tidak adil dan membantah adanya kandungan asbestos di dalam bedak talk mereka. Johnson & Johnson mengaku bahwa produk mereka telah diuji oleh US Food and Drug Administration (Badan Pengawas Obat dan Makanan/FDA).
Sementara itu, FDA juga mengatakan kalau mereka sudah melakukan pemeriksaan pada berbagai merek bedak talk dan tidak ada satupun yang mengandung asbestos.
ADVERTISEMENT
Sebuah artikel di The Washington Post di tahun 2017 menulis mengenai perdebatan tentang apakah bedak talk dapat menyebabkan kanker ovarium.
Asbestos. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Asbestos. (Foto: Wikimedia Commons)
Talk adalah mineral yang digunakan dalam berbagai kosmetik dan produk untuk tubuh. Menurut American Cancer Society, dalam bentuk alamiahnya, talk memang dapat mengandung asbestos, dan kandungan ini dapat menyebabkan kanker paru-paru bila terhirup.
Lalu, apakah talk yang sudah diolah dan digunakan untuk kosmetik berbahaya? Hal ini masih jadi perdebatan.
Menurut American Cancer Society, berbagai penelitian telah dilakukan terhadap risiko kanker ovarium pada talk untuk kosmetik dan hasilnya cukup beragam. Ada yang menunjukkan bahwa risikonya kecil dan ada juga yang menunjukkan bahwa tidak ada risiko sama sekali.
National Cancer Institute juga mengatakan bahwa tidak ada bukti yang cukup bahwa talk pada kosmetik dapat menyebabkan meningkatnya risiko kanker ovarium.
ADVERTISEMENT
Di Amerika Serikat, lembaga pemerintah dan asosiasi medis yang fokus pada isu ini, percaya bahwa mereka harus lebih banyak melakukan riset untuk mengetahui secara pasti.