news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Begini Kondisi Otak saat Kita Melihat Gambar Ilusi Optik

20 Februari 2019 7:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi x-ray otak. Foto: toubibe via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi x-ray otak. Foto: toubibe via Pixabay
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara otak manusia menangkap persepsi gerakan pada sebuah gambar diam dan memprosesnya menjadi sebuah realitas? Para ilmuwan di Institute of Neuroscience, Chinese Academy of Sciences, China, mencoba menjawab pertanyaan ini melalui tes ilusi optik.
ADVERTISEMENT
Dalam riset yang telah diterbitkan di jurnal JNeurosci, ilmuwan menguji bagian-bagian otak yang menggabungkan informasi visual nyata dan ilusi, sehingga dapat mengetahui bagian otak yang membuat gambar tersebut tampak bergerak.
Para ilmuwan melibatkan sembilan subjek manusia (tujuh laki-laki dan dua perempuan) berusia antara 22 hingga 30 tahun. Mereka juga melibatkan dua monyet rhesus yang telah dilatih untuk menemukan perbedaan antara versi ilusi Pinna-Brelstaff (serangkaian garis tebal yang diatur dalam lingkaran konsentris, yang tampak berputar ketika subjek menggerakkan kepala bolak-balik) yang tampak bergerak dan yang tidak tampak bergerak.
Gambar ilusi Pinna-Brelstaff. Foto: Junxiang Luo/Institute of Neuroscience, Chinese Academy of Sciences
Tes tersebut memungkinkan peneliti untuk menemukan sel otak yang memproses ilusi optik, dan hasilnya cukup memuaskan. Mereka menyatakan bahwa muncul pemrosesan sekitar 15 milidetik oleh neuron di daerah temporal superior medial, sebuah daerah yang sangat penting untuk mengambil gerakan visual dan membantu membuat gambar diam menjadi hidup.
ADVERTISEMENT
Guna memperkuat teori ini, sebelumnya para peneliti pun telah menggunakan fMRI (peralatan pencitraan otak) untuk mengidentifikasi bagian otak yang membuat gambar tampak seolah-olah berputar.
“Peneliti kami menggunakan (contoh gambar) ilusi terkenal untuk mempelajari bagaimana informasi ini digabungkan oleh otak. Ilusi Pinna-Brelstaff secara pelan-pelan menimbulkan bias lokasi (pada kinerja otak), dan tidak seperti ilusi lainnya, ilusi ini dapat dikendalikan dengan baik,” tutur Ian Max Andolina, salah satu penulis jurnal riset.
Ilustrasi Sel otak Foto: Thinstock
Andolina juga menyatakan bahwa pengalaman melihat ilusi optik pada manusia juga dialami oleh monyet. Sebagai primata, manusia dan monyet dipenuhi dengan gambaran bias dari kinerja otak yang tidak disadari, dan ilusi visual adalah contoh yang sangat pas untuk hal ini.
ADVERTISEMENT
Kendati proses kinerja otak terhadap ilusi optik telah diketahui, Andolina dan rekan-rekannya masih belum menemukan dengan tepat mana bagian otak yang menghasilkan persepsi terakhir. Mereka masih harus mencari jawaban lebih detail ihwal sirkuit dan sel pada otak yang membuat gambar diam yang kita lihat menjadi tampak bergerak.
"Dengan teknologi saat ini, kami belum dapat memecahkan misteri pamungkas ini, karena membutuhkan pemantauan aktivitas saraf di seluruh otak dengan ketepatan spasial dan temporal yang sangat tinggi," tutup Andolina, seperti dikutip Newsweek.