Belajar dari Kasus Demi Lovato, Apa Ciri Orang yang Overdosis?

26 Juli 2018 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demi Lovato tampil dengan percaya diri (Foto:  REUTERS/Danny Moloshok)
zoom-in-whitePerbesar
Demi Lovato tampil dengan percaya diri (Foto: REUTERS/Danny Moloshok)
ADVERTISEMENT
Penyanyi asal Amerika Serikat, Demi Lovato, dikabarkan dilarikan ke rumah sakit akibat overdosis. Untunglah karena segera mendapat pertolongan medis, nyawa Demi masih bisa terselamatkan.
ADVERTISEMENT
Overdosis adalah risiko paling berat yang menghantui para pecandu narkoba. Karena ketika mengalami overdosis, seorang pecandu akan mengalami kerusakan pada organ tubuh, terutama di otak, paru-paru, serta jantungnya.
Orang yang mengalami overdosis akan mengalami kesulitan bernapas yang kemudian berujung pada kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Kekurangan oksigen di otak dapat menyebabkan kerusakan otak yang bisa membuat penderitanya kehilangan kesadaran, kehilangan kemampuan berbicara, lumpuh, bahkan bisa mengalami kematian.
Overdosis tidak hanya terjadi saat orang menggunakan obat-obat terlarang, tapi juga bisa terjadi bila mengkonsumsi obat apa pun melebihi dosis yang dianjurkan.
Dilansir American Addiction Centers, overdosis pada setiap orang sebenarnya akan berbeda-beda, tergantung pada obat yang ia gunakan. Selain itu, toleransi seseorang terhadap obat-obatan tergantung pada berbagai macam faktor, seperti kesehatan, umur, berat badan, dan bagaimana obat tersebut masuk ke dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Salah satu jenis overdosis yang dapat terjadi karena penyalahgunaan narkoba adalah overdosis karena opioid, seperti yang diduga dialami oleh Demi Lovato.
Ilustrasi overdosis (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi overdosis (Foto: Pixabay)
Opioid adalah zat psikoaktif yang bekerja pada sistem saraf dan dapat menghilangkan rasa sakit. Zat ini dapat ditemukan dalam obat-obatan terlarang seperti heroin, yang diduga digunakan Demi Lovato, metadon, dan morfin.
Menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, ada tiga tanda atau ciri utama yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami overdosis opioid. Ketiga tanda itu adalah pupil mata yang mengecil, kesadaran yang menurun, dan masalah pernapasan.
Lebih jelasnya, saat seseorang mengalami overdosis opioid, ia akan kehilangan respons terhadap suara ataupun sentuhan. Pupil mata orang tersebut akan mengecil atau dikenal juga sebagai ‘pinpoint pupils’.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, detak jantung orang tersebut juga akan melambat, tekanannya darah akan menurun, dan napasnya jadi melambat dan tidak teratur. Jika dilihat pada wajah dan tangannya, kuku dan bibir orang itu akan berubah warna menjadi biru.
Ciri-ciri yang telah disebutkan ini dapat muncul semuanya atau hanya sebagian pada orang yang mengalami overdosis opioid.
Demi mengenakan busana serba hitam (Foto:  REUTERS/Danny Moloshok)
zoom-in-whitePerbesar
Demi mengenakan busana serba hitam (Foto: REUTERS/Danny Moloshok)
Yang harus dilakukan saat melihat orang overdosis
Menurut HelloSehat, penanganan paling pertama saat melihat orang mengalami overdosis adalah segera menelepon nomor gawat darurat atau segera membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan medis.
Bila ia sudah mulai tidak sadar atau tidak bernapas, maka lakukanlah tindakan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR). CPR sendiri adalah teknik kompresi dada dan pemberian napas buatan untuk orang-orang yang detak jantung atau pernapasannya terhenti.
ADVERTISEMENT
Bila orang tersebut masih juga tak bernapas dan tak sadar, maka baringkan dan miringkan tubuhnya. Pastikan jalan napas orang tersebut tetap terbuka dengan memiringkan kepalanya ke belakang dan mengangkat dagunya. Posisi demikian juga dapat mencegah orang tersebut tersedak oleh muntahannya, jika ada.
Hal lain yang perlu diingat lainnya adalah, coba cari tahu juga orang tersebut overdosis obat apa sehingga kamu bisa memberikan informasi itu kepada petugas gawat darurat atau petugas medis yang menanganinya. Kamu bisa memberikan sampel obat yang terakhir kali orang itu konsumsi kepada petugas untuk dianalisis lebih lanjut cara penanganannya.