Beo Terbesar di Dunia Ditemukan, Pernah Hidup 19 Juta Tahun Lalu

7 Agustus 2019 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Heracles inexpectatus. Foto: Dr Brian Choo, Flinders University via UNSW Sydney.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Heracles inexpectatus. Foto: Dr Brian Choo, Flinders University via UNSW Sydney.
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti menemukan seekor spesies burung beo raksasa di Selandia Baru. Beo ini hidup 19 juta tahun lalu dan merupakan spesies beo terbesar yang pernah ditemukan.
ADVERTISEMENT
Hasil analisis atas temuan fosil beo raksasa ini telah dipublikasikan di jurnal Biology Letters. Burung beo ini diberi nama ilmiah Heracles inexpectatus.
Tim peneliti mengestimasi burung ini memiliki tinggi tubuh mencapai satu meter dengan berat sekitar tujuh kilogram. H. inexpectatus adalah bagian dari kelompok beo primitif Selandia Baru yang tidak bisa terbang. Burung ini diduga mencari makan di dasar hutan.
Perbandingan ukuran Heracles inexpectatus dengan manusia. Foto: Professor Paul Scofield, Canterbury Museum via UNSW Sydney.
Menurut para peneliti, beo H. inexpectatus memiliki paruh besar yang membuatnya bisa menyantap apapun yang ia inginkan. Bahkan, beo ini punya kemungkinan hidup sebagai kanibal.
"Heracles, sebagai beo terbesar yang pernah ada, tanpa diragukan memiliki paruh raksasa yang bisa memakan apapun yang ingin ia santap," kata Michael Archer, anggota tim peneliti, kepada IFL Science.
ADVERTISEMENT
"Dia mungkin memiliki jenis makanan yang berbeda dengan beo kebanyakan, atau bahkan memangsa beo lainnya," sambungnya.
Dalam riset ini, tim peneliti menulis bahwa H. inexpectatus yang mereka temukan berasal dari daerah St Bathans di Central Otago. Daerah itu terkenal dengan kekayaan fosil burung.
Sebagai negara kepulauan, Selandia Baru merupakan rumah bagi banyak burung-burung raksasa yang telah punah. Salah satunya adalah burung moa yang tingginya bisa mencapai 3,6 meter.
"Selandia Baru terkenal dengan burung-burung raksasanya," ujar Trevor Worthy, pemimpin riset, dalam pernyataan resmi University of New South Wales (UNSW).
"Tidak hanya burung moa saja yang mendominasi avifauna di Selandia Baru, ada juga angsa raksasa dan burung adzebill yang hidup di hutannya. Tapi, ini adalah pertama kalinya kita menemukan burung beo raksasa yang sudah punah," lanjut Worthy.
ADVERTISEMENT
Tim peneliti menjelaskan bahwa temuan fosil beo raksasa ini tidak hanya menunjukkan genus baru. Fosil ini juga memberikan contoh atas adanya evolusi untuk tumbuh besar pada burung di pulau itu.