news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bisakah Hewan Berbicara Seperti Manusia?

27 Desember 2017 7:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orangutan di Pulau Kaja, Kalimantan Tengah. (Foto: Instagram @dominiquediyose)
zoom-in-whitePerbesar
Orangutan di Pulau Kaja, Kalimantan Tengah. (Foto: Instagram @dominiquediyose)
ADVERTISEMENT
Pada bulan April 2010, seorang ahli primatologi bernama Adriano Lameira dari St. Andrews University, Skotlandia, memasang kamera untuk mengamati seekor orangutan bernama Tilda. Orangutan ini istimewa, karena dia dikabarkan bisa bersiul seperti manusia.
ADVERTISEMENT
Ternyata, Tilda tidak hanya bisa bersiul seperti manusia, melainkan juga dapat bertepuk tangan, mengecap bibirnya, dan mengeluarkan suara-suara seperti meracau. Suaranya terdengar sangat rendah. Menurut Lameira, perilaku ini sangat mirip dengan cara manusia berbicara.
Tilda adalah seekor orangutan Kalimantan yang lahir pada tahun 1965 di Kalimantan dan dibersarkan dalam penangkaran. Ia adalah satu dari sedikit primata yang mampu meniru suara manusia.
Bunyi-bunyian yang dikeluarkan oleh Tilda sangat mirip dengan pola berbicara manusia. Lamia bisa ‘berbicara’ dengan ritme yang sama cepatnya dengan manusia dan mampu merangkai huruf hidup dan huruf mati menjadi suara.
Selain orangutan, ada satu lagi hewan yang mampu meniru cara bicara manusia dengan lebih baik. Kalian mungkin sudah pernah melihat bagaimana burung beo bisa menirukan kata-kata yang kamu ucapkan.
ADVERTISEMENT
Alex si Burung Beo
Salah satu burung beo yang terkenal akan kemampuannya menirukan suara adalah Alex, seekor burung beo yang dilatih oleh Irene Pepperberg, ilmuwan kognitif dari Universitas Harvard. Alex bisa menirukan banyak suara seperti suara burung hantu, bahkan suara macan dan bisa mengatakan ‘I love you’. Alex tutup usia pada 2007 pada usia 31 tahun.
Bagaimana cara Alex bisa menirukan suara manusia? menurut Pepperberg, rahasianya berada di sistem vokalnya. Sistem vokal adalah rongga pada manusia dan hewan di mana suara dari laring disaring terlebih dahulu.
"Struktur otot yang kompleks pada sistem vokal mereka, juga lidah mereka yang tebal dan fleksibel dapat membantu mereka menghasilkan suara seperti manusia," kata Pepperberg dilansir BBC.
ADVERTISEMENT
Paus Beluga dan Gajah
Namun, pada hewan lain, cara mereka menirukan suara manusia bisa dilakukan dengan cara berbeda. Contohnya pada Noc, seekor paus beluga yang dipelihara di Vancouver Aquarium di Kanada yang dapat menirukan suara seperti manusia. Noc ditangkap oleh para pemburu Inuit dan dipelihara di aquarium hingga kematiannya pada tahun 1999.
Noc mengembangkan rongga hidungnya sehingga ia dapat mengeluarkan suara seperti manusia.
Selain Noc, seekor gajah bernama Koshik yang dipelihara di kebun binatang di Seoul bisa ‘berbicara’ Bahasa Korea. Koshik mungkin tidak mengerti apa yang ia katakan, namun alasan dari mengapa Koshik meniru kata-kata manusia adalah karena ia merasa kesepian dan ingin berkomunikasi dengan pengurusnya. Ia meniru kata-kata manusia dengan cara memasukan belalainya ke dalam mulut.
ADVERTISEMENT
Hewan-hewan tersebut memiliki satu kesamaan, yaitu mereka mampu belajar untuk menirukan cara manusia berbicara dengan cara mendengarkan, kemudian belajar menirukannya, dan mengeluarkan suara yang meniru manusia.
Manusia tentu adalah peniru suara terbaik dibanding makhluk lainnya. Paus beluga dan lumba-lumba juga dapat belajar untuk meniru ratusan suara. Sementara beberapa ekor burung seperti beo bisa meniru suara manusia, hewan, bahkan mesin.
Bagaimana Hewan Meniru Suara Manusia?
Namun, tidak semua hewan bisa belajar meniru suara. Anjing, sapi, dan burung merpati, yang sudah memiliki bunyi masing-masing, tidak bisa meniru suara lain.
Erich Jarvis, profesor dari Duke University di Durham, North Carolina, berkata bahwa dalam otak depan hewan terdapat bagian yang dapat mengontrol kemampuan otot untuk meniru suara yang dimiliki oleh beberapa macam hewan. Bagian otak ini membantu manusia dan hewan lain yang memiliki otak untuk belajar suara dan mengontrol sistem suaranya untuk memproduksi suara tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2014, Jarvis memplejari bagaimana gen mampu mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi di otak. Pada hewan yang dapat menirukan suara, terdapat 50 gen yang mirip yang mengatur kemampuan untuk menirukan suara.
Selain Tilda, sebagian besar kera besar tidak dapat menirukan suara. Ada lima kelompok mamalia yang mampu menirukan suara, yaitu manusia, kelelawar, gajah, anjing laut, dan mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus. Sementara ada tiga burung yang mampu menirukan suara, yaitu beo, burung penyanyi, dan kolibri.
Ilustrasi lumba-lumba (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lumba-lumba (Foto: Pixabay)
Kemampuan menirukan suara merupakan cara bagi hewan-hewan ini untuk berteman dengan hewan dari spesies lain. Kemampuan mengubah suara mereka juga membantuhewan-hewan ini untuk bergabung dengan kawanan lain. Suara mereka juga digunakan untuk menarik lawan jenis untuk menunjukan seberapa pintar mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut Pepperberg, pada burung, menirukan suara manusia bisa membantu mereka untuk berkomunikasi dengan manusia, misalnya untuk meminta makanan atau mainan.
Mempelajari bagaimana hewan meniru suara dapat membantu manusia untuk mempelajari evolusi bahasa dan bagaimana kita bisa berbicara. Karena di masa lampau, manusia pun mulai bisa berbicara dengan meniru suara hingga kemudian mampu mengembangkan kemampuannya menjadi bisa berbicara seperti sekarang.