news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bisakah Makan Terlalu Banyak Durian Sebabkan Kematian?

20 Januari 2019 15:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasar Durian di Bangkok, Thailand (Foto: Reuters/Athit Perawongmetha)
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Durian di Bangkok, Thailand (Foto: Reuters/Athit Perawongmetha)
ADVERTISEMENT
Makan durian memang sangat nikmat, rasa manis dan legitnya bisa membuat kita tanpa sadar melahapnya dalam jumlah banyak. Tapi kita harus waspada, karena terlalu banyak mengonsumsi durian ternyata bisa membahayakan kesehatan hingga menyebabkan kematian, seperti yang terjadi pada seorang sopir angkot ini.
ADVERTISEMENT
Adie Syarifudin (53), seorang sopir angkot ditemukan meninggal dunia dalam keadaan bersimbah darah di kawasan Desa Curug Wetan, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Sabtu (19/1). Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander Yurikho, Adie meninggal diduga karena mengidap darah tinggi dan terlalu banyak makan durian.
"Tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Diduga korban meninggal karena sakit darah tinggi dan memakan durian, yang mengakibatkan pecah pembuluh darah dan darahnya keluar dari hidung," kata Alexander dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Sabtu (19/1).
"Keterangan saksi, korban pada Hari Jumat, makan durian yang lumayan banyak. Keluarga korban mengatakan meninggal karena sakit, sehingga tidak mau divisum luar maupun visum dalam," tambah dia.
Aroma dan rasa durian menimbulkan kontroversi. (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Aroma dan rasa durian menimbulkan kontroversi. (Foto: Dok. Thinkstock)
Lantas apakah para pencinta durian harus khawatir mengalami nasip serupa? Menurut Dr. Inge Permadhi SpGK, dokter gizi di RS Siloam Jakarta, potensi tersebut memang ada, namun orang dengan tubuh yang sehat tidak perlu khawatir atas hal itu.
ADVERTISEMENT
"Jadi durian yang sudah sangat matang itu mengandung alkohol. Saat masuk tubuh, alkohol menyebabkan metabolisme meningkat lalu kemudian membuat jantung bekerja lebih keras," ujar Inge saat dihubungi kumparanSAINS, Minggu (20/1).
"Kalau ada pembuluh-pembuluh darah yang sudah tipis atau sudah buruk kondisinya, ditambah dengan peningkatan kerja jantung, maka itu bisa menyebabkan pembuluh darah itu jadi pecah," tutur dia.
Ilustrasi pembuluh darah (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembuluh darah (Foto: Shutterstock)
Sebuah riset mengenai efek durian pada tekanan darah dan detak jatung mengonfirmasi penjelasan Inge. Riset yang dipublikasikan di International Journal of Food Properties pada 2015 menemukan, seorang individu yang sehat bisa mengalami peningkatan signifikan atas tingkat detak jantungnya setelah memakan 500 gram durian. Peningkatan detak jantung terjadi dalam hitungan waktu setengah jam hingga dua jam setelah makan 500 gram durian.
ADVERTISEMENT
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa mereka yang makan durian dalam jumlah sedikit tidak mengalami dampak serupa.
Inge menambahkan, durian juga bisa meningkatkan tekanan darah pada seseorang. Menurutnya, jika itu terjadi pada seseorang yang memang menderita hipertensi dan kondisi pembuluh darahnya sudah buruk, kejadian pecahnya pembuluh darah, seperti yang dialami Adie, bisa terjadi.
"Jadi ya kalau dia makan durian terlalu banyak, duriannya terlalu matang, ya mungkin saja itu (pecah pembuluh darah dan kematian) bisa terjadi," jelas Inge.
"Tapi kalau pada orang dengan kondisi tubuh sehat seharusnya tidak terjadi ya," imbuh dia.