BMKG: Prediksi Earthquakes & Weather soal Gempa 7 M di Lombok Hoaks

18 Agustus 2018 17:03 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prediksi Gempa 7,0 M Akan Terjadi di Lombok Tidak Benar (Foto:  Dok. Earthquakes & Weather)
zoom-in-whitePerbesar
Prediksi Gempa 7,0 M Akan Terjadi di Lombok Tidak Benar (Foto: Dok. Earthquakes & Weather)
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan telah beredar sebuah hoaks melalui pesan berantai di Facebook, dan Whatsapp mengenai prediksi gempa berkekuatan 7.0 magnitudo yang akan terjadi di Lombok dalam kurun waktu 10 hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Pesan tersebut disebarluaskan oleh pihak yang mengatasnamakan organisasi Earthquakes & Weather. Selain itu dijelaskan juga bahwa gempa tersebut dikaitkan dengan kejadian gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada 17 Agustus 2018.
"Mohon warga tidak percaya begitu saja. Cek dan ricek kembali kalau ada informasi yang diterima. Jangan kemudian malah ikut menyebarkan hoax yang membuat rasa cemas dan panik semakin menjadi-jadi. Info tersebut menyesatkan," ujar Dwikorita melalui siaran pers BMKG yang diterima kumparan, Sabtu (18/8).
Dwikorita menjelaskan sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan dan seberapa kuat kejadian gempa bumi terjadi secara pasti. Artinya jika ada informasi berisi ramalan dan prediksi yang menyebutkan kapan dan seberapa kuat gempa akan terjadi, bisa dipastikan itu adalah kabar bohong alias hoaks.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan bahwa BMKG selalu memantau setiap kejadian gempa yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia. "Mulai dari skala kecil hingga besar, mulai yang tidak dirasakan sampai yang dapat dirasakan oleh manusia. Tidak ada satupun gempa yang lewat dari pengawasan BMKG," kata Dwikorita.
Selain itu, Dwikorita juga mengatakan bahwa setiap harinya Indonesia memang mengalami gempa bumi dengan kekuatan yang bervariasi. Hal ini terjadi karena kondisi geologis Indonesia yang dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng kulit bumi, yakni Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur.
Hoaks prediksi gempa di Lombok. (Foto: Harry Tirto, Humas BMKG)
zoom-in-whitePerbesar
Hoaks prediksi gempa di Lombok. (Foto: Harry Tirto, Humas BMKG)
Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat atas mitigasi bencana, mengingat kondisi Indonesia yang demikian rentan oleh gempa. Dwikorita berharap masyarakat bisa memilih informasi mengenai gempa bumi sumber terpercaya.
ADVERTISEMENT
"Tidak sedikit pula warga yang mempercayai berita tentang hoax. Alhasil, masyarakat selalu merasa resah, khawatir, dan was-was," kata Dwikorita.
"Pastikan informasi berasal dari BMKG. Tidak usah percaya info dari pihak manapun, termasuk pihak-pihak yang mengatasnamakan organisasi maupun negara asing," pungkasnya.