BMKG: Tidak Benar Indonesia Akan Dilanda Gelombang Panas Mematikan

20 April 2018 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cuaca panas (Foto: Tim Wimborne/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cuaca panas (Foto: Tim Wimborne/REUTERS)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belum lama ini, beredar kabar bahwa Indonesia akan diterjang gelombang panas mematikan. Berita ini kemudian menyebar di masyarakat dan menjadi pergunjingan serta menimbulkan kekhawatiran.
ADVERTISEMENT
Namun, nyatanya berita itu ternyata tidak benar. Hal ini disampaikan oleh BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika), yang mengeluarkan tanggapan resmi untuk mengatasi keresahan masyarakat akibat pemberitaan tersebut.
"Berita tersebut adalah berita daur ulang yang sudah pernah terbit pada 20 Juni 2017 lalu," ujar Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, dalam siaran pers yang diterima kumparan (kumparan.com).
BMKG menjelaskan berita itu didasari dari sebuah makalah ilmiah karya Camilo Mora et al. dari Universitas Hawaii yang berjudul Global Risk of Deadly Heat.
Dalam makalah yang dipublikasikan di jurnal Nature Climate Change pada Juni 2017 tersebut, Mora mengkaji naiknya risiko ketidakmampuan kapasitas tubuh manusia bertahan terhadap panas (thermoregulatory) akibat kenaikan temperatur perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Kajian yang dilakukan oleh Mora menggunakan data kasus kematian terkait gelombang panas (heat waves) dari tahun 1980–2014. Ia menemukan 783 kasus kejadian gelombang panas yang menyebabkan kematian di 164 kota di 36 negara.
Dalam kajian itu, dijelaskan ada ancaman bagi kehidupan manusia akibat peningkatan suhu global.
BMKG menganggap kajian yang digunakan sebagai dasar berita tersebut tidak cukup relevan dengan dampak perubahan iklim di Indonesia.
Perubahan iklim, pemanasan global. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Perubahan iklim, pemanasan global. (Foto: Pixabay)
Hal ini dikarenakan, Mora sebenarnya tidak menyebut Indonesia secara spesifik dalam kajiannya. Indonesia bahkan tidak masuk ke dalam 36 negara yang dikaji oleh Mora.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia belum pernah mencatat terjadinya gelombang panas yang berdampak kematian,” kata Herizal.
Selain itu, belum ada kajian mengenai dampak gelombang panas dengan menggunakan batas atas (threshold) suhu permukaan dan kelembaban udara terhadap fisiologi tubuh orang Indonesia, termasuk dalam paper ilmiah Mora et al, 2017.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, belum diketahui bila gelombang panas dapat memberikan dampak mematikan pada tubuh orang Indonesia.