news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bocah 10 Tahun di China Ajari Ibunya Membaca, Menulis, dan Bicara

21 November 2018 10:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menemani anak belajar (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menemani anak belajar (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Seorang bocah perempuan berusia 10 tahun asal Sichuan, China, yang telah menghabiskan empat tahun terakhir merawat ibunya, dinobatkan sebagai contoh anak paling berbakti di Negeri Tirai Bambu itu.
ADVERTISEMENT
South China Morning Post melaporkan bahwa Cai Chengcheng baru berusia enam tahun ketika ibunya, Chen Li, menderita pendarahan otak yang membuatnya kehilangan memori dan hanya memiliki kepandaian seperti anak kecil.
Sejak saat itu, Cai akhirnya mulai mengajari ibunya membaca, menulis, dan berbicara, hingga sekarang.
"Sebelumnya, Mama adalah yang mengajari aku untuk membaca, sekarang adalah giliranku untuk mengajari dia untuk membaca," kata Cai.
"Aku mencoba memasangkan kata-kata yang ingin aku ajarkan ke Mama dengan hewan dan makanan yang aku sukai, untuk membuat itu lebih menarik bagi dia," tambahnya.
Cai menggunakan kartu dan juga permainan memori untuk membantunya saat mengajar Chen Li. Ketika Cai mengajarkan kata 'apel', dia akan memberikan apel untuk dimakan ibunya atau membawa kelinci untuk dipegang ibunya ketika mempelajari kata 'kelinci'.
Ilustrasi penyumbatan darah di otak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyumbatan darah di otak. (Foto: Thinkstock)
Bocah perempuan ini juga masih ingat hari ketika ibunya pulang dari rumah sakit. "Mama ada di atas kursi roda, mata kirinya terlihat normal tapi mata kanannya berputar ke belakang, seakan dia tidak bisa melihat apa pun," kata Cai.
ADVERTISEMENT
"Tapi dia mengenali aku adalah Chengcheng, meski tidak bisa memangil namaku," tambahnya.
Berkat Cai, Chen Li sekarang sudah bisa mulai membantu menjaga toko keluarganya dan melakukan tugas-tugas sederhana.
Pendarahan Otak
Pendarahan otak terjadi ketika pembuluh arteri di otak pecah. Hal itu bisa mengganggu sirkulasi darah di otak dan bisa menyebabkan stroke. Selain itu, pendarahan juga meningkatkan tekanan di dalam tengkorak ke tingkat berbahaya dan menyebabkan pendarahan semakin parah.
Dikutip dari Live Science, pendarahan otak bisa menyebabkan kerusakan otak permanen. Namun ada juga beberapa orang yang bisa pulih sepenuhnya.
Ilustrasi penyumbatan darah di otak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyumbatan darah di otak. (Foto: Thinkstock)
Menurut sebuah riset dari University at Buffalo dan Johns Hopkins Medical Institutions, mengurangi rokok bisa menurunkan risiko terjadinya pendarahan otak. Bahkan menurut National Institute on Drug Abuse, AS, penggunaan kokain dan methamphetamine juga meningkatkan risiko pendarahan otak.
ADVERTISEMENT
Namun penyebab paling sering dari pendarahan otak adalah benturan atau trauma pada kepala.