news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bocah 11 Tahun Meninggal akibat Alergi Pasta Gigi

24 April 2019 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pastikan anak tidak memakai pasta gigi terlalu banyak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pastikan anak tidak memakai pasta gigi terlalu banyak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kejadian menyedihkan menimpa sebuah keluarga di California, Amerika Serikat. Mereka kehilangan salah satu anggota keluarganya, seorang bocah perempuan berusia 11 tahun.
ADVERTISEMENT
Bocah itu meninggal akibat alergi pasta gigi. Ternyata dia mengalami reaksi alergi terhadap protein susu yang jadi salah satu bahan dari pasta giginya.
Kisah sedih ini bermula pada awal April 2019. Si bocah dan keluarganya mengunjungi dokter gigi. Oleh dokter gigi ia diberi resep MI Paste One, sebuah merek pasta gigi medis. Dokter memberi resep itu demi memperkuat bagian email gigi si bocah.
Tanpa diketahui oleh ibu dan si bocah, salah satu bahan pasta gigi itu, recaldent, mengandung protein susu. Protein ini digunakan untuk mengurangi pembusukan gigi dan memperkuat email gigi.
Ilustrasi anak takut ke dokter gigi Foto: Shutter Stock
Menurut laporan, memang ada tulisan peringatan bahaya alergi di bungkus pasta gigi itu. Tapi si anak dan ibunya tidak berpikir untuk memeriksa alergen di pasta gigi itu.
ADVERTISEMENT
Tak lama setelah menggosok giginya dengan pasta gigi itu, bibir si anak perempuan mulai membiru. Ia mengatakan kepada ibunya bahwa ia merasa tidak bisa bernapas.
Ibunya langsung memberi suntikan EpiPen, obat untuk mengobati reaksi alergi, dan juga obat inhaler asma pada si bocah. Lalu, sambil menunggu ambulans dan paramedis datang, ia melakukan resusitasi jantung paru (RJP) pada anaknya.
Setelah ambulans datang, si anak langsung dibawa ke rumah sakit. Tapi nyawanya tak tertolong. Di rumah sakit bocah itu menghembuskan napas terakhirnya.
Ilustrasi anak sikat gigi Foto: Shutter Stock
Menyebarkan kesadaran
Pihak keluarga si bocah membuka laman GoFundMe. Tujuannya, mereka ingin membantu menyebarkan kesadaran atas pentingnya memperhatikan alergi. Mereka ingin agar orang-orang yang hidup dengan alergi berbahaya untuk terus waspada terhadap anafilaksis atau reaksi alergi
ADVERTISEMENT
"Kami harap kami bisa membantu menyebarkan kesadaran atas hal ini," tulis pihak keluarga, dilansir IFLScience.
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang mematikan. Untuk menangani reaksi ini biasanya digunakan epinefrin yang merupakan bahan utama EpiPen dan dilanjutkan dengan penanganan medis.
Kebanyakan orang bisa sembuh dari kondisi ini. Tapi anafilaksis bisa fatal, terutama pada anak-anak.
Ilustrasi anak sakit. Foto: Shutter Stock
Adapun alergi zat turunan susu yang dialami bocah itu sendiri merupakan salah satu alergi yang paling umum. Menurut WebMD, dua dari 100 anak berusia di bawah empat tahun menderita alergi ini.
Alergi ini berbeda dengan intoleransi laktosa yang mempengaruhi sistem pencernaan. Alergi zat turunan susu ini mempengaruhi sistem imun tubuh.
Tubuh mereka yang menderita alergi tersebut memberi reaksi alergi terhadap protein di susu. Akibatnya bisa ringan seperti ruam, atau ekstrem seperti kesulitan bernapas dan kematian.
ADVERTISEMENT
Banyak ahli yang memperingatkan orang tua agar selalu berkomunikasi dengan dokter soal alergi anaknya. Mereka juga mengimbau pihak dokter harus menanyakan hal itu ketika memberi produk yang mengandung alergen. Agar kasus tragis ini tak lagi terulang.