Bulan Langka yang Tak Muncul Sejak 150 Tahun Lalu Akan Sapa Indonesia

6 Januari 2018 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerhana Bulan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana Bulan. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Awal tahun baru 2018 ini, tepatnya pada 1-2 Januari, penduduk di Bumi sudah disambut oleh fenomena bulan super alias supermoon. Supermoon sendiri sebenarnya hanya Bulan purnama yang tampak lebih besar daripada biasanya karena saat itu jaraknya dari Bumi lebih dekat dibanding biasanya.
ADVERTISEMENT
Jika kamu sudah terpesona dengan supermoon di awal Januari kemarin, kamu mestinya akan lebih terpesona pada fenomena yang akan muncul pada akhir Januari ini.
Sebab, sekitar tengah malam pada 31 Januari nanti, bulan purnama yang muncul tidak hanya menjadi super, tapi juga akan menjadi Bulan biru (blue moon) dan Bulan merah darah (blood moon).
Bulan biru sendiri adalah peristiwa munculnya bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan yang sama. Perisitiwa ini cukup jarang terjadi. Sebab, Bulan biru hanya datang setiap dua setengah tahun sekali.
Gerhana Bulan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana Bulan. (Foto: Pixabay)
Tidak hanya menjadi Bulan super dan Bulan biru, kamu akan lebih dikejutkan oleh tambahan fenomena lain. Dikutip dari Business Insider, pada 31 Januari 2018 malam kebetulan juga akan terjadi gerhana Bulan total.
ADVERTISEMENT
Dengan posisi Bumi di antara Matahari dan Bulan, sinar Matahari harus melewati atmosfer Bumi yang menyebarkan cahaya hijau ke ungu lebih banyak daripada menyebarkan cahaya merah. Jadi, Bulan pun akan tampak berwarna merah darah sehingga disebut sebagai bulan merah darah.
Tiga momen besar yang terjadi pada Bulan itu, sebagaimana dilansir Space.com, akan dapat terlihat di Asia Tengah dan Timur, Indonesia, Selandia Baru, dan Australia.
Peristiwa yang akan bisa dilihat oleh orang-orang Indonesia ini terbilang langka. Sebab, ketiga momen bisa terjadi bersamaan seperti ini belum pernah terjadi lagi sejak lebih dari 150 tahun yang lalu.
Menurut Canon of the Lunar Eclipses, terakhir kali manusia melihat gerhana total bulan biru adalah pada 31 Maret 1866.
ADVERTISEMENT