Bunga Bangkai Indonesia Mekar di New York

29 Juni 2018 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bunga Bangkai. (Foto: Commons Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bunga Bangkai. (Foto: Commons Wikimedia)
ADVERTISEMENT
Bunga bangkai asal Indonesia, Amorphophallus titanum, akhirnya mekar di New York Botanical Garden pada 26 Juni 2018. Bunga itu mekar setelah menghabiskan waktu hampir satu dekade berada di bawah tanah.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan Pop Science, para ahli hortikultura taman botani di sana telah menanti kemunculan bunga bangkai ini sejak awal Juni. Pada tanggal 21 Juni, para ahli memindahkan bunga bangkai tersebut dari Nolen Greenhouses, rumah bunga tersebut, ke tempat konservasi Enid A. Haupt Conservatory.
Sejak 21 Juni hingga 26 Juni, pihak tempat konservasi pun telah membuka layanan streaming langsung agar semua orang bisa melihat mekarnya bunga bangkai itu. Dan akhirnya pada 26 Juni sore bunga itu pun mekar.
Sayangnya bunga bangkai itu hanya mekar selama sekitar 24 hingga 36 jam. Jadi kejadian mekarnya bunga bangkai ini terbilang langka dan menarik banyak pengunjung untuk datang menikmati aroma busuknya.
Bunga bangkai di New York Botanical Garden terakhir kali mekar pada 2016, dan masih harus menunggu beberapa tahun lagi sebelum bunga bangkai di sana kembali mekar.
ADVERTISEMENT
Spesies tanaman unik asal pulau Sumatra ini sendiri menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya di bawah tanah, menumbuhkan tunas tiap satu tahun sekali, dan baru berbunga sekali tiap 10 tahun.
Namun ketika ia berbunga, kelopak bunganya yang merupakan daunnya sendiri berubah warna menjadi merah dan membuka spadixnya. Spadix adalah batang berwarna putih di tengah bunga.
Meski terlihat seperti bunga, bunga sesungguhnya berada di sekitar spadix tersebut. Spadix juga merupakan sumber dari aroma khas bunga bangkai.
Jadi bagian tersebut akan menghangat dan kemudian mengeluarkan aroma mirip daging busuk yang kita benci namun dicintai oleh kumbang bangkai.
Dengan cara inilah bunga bangkai atau Amorphophallus titanum mengalami penyerbukan untuk terus berkembang biak. Sayangnya cara ini hanya efektif jika terjadi di habitat asli bunga bangkai, yaitu di Indonesia.
ADVERTISEMENT