Cape Town Terancam Jadi Kota Besar Pertama yang Kehabisan Air

20 Januari 2018 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Air keran (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Air keran (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemanasan global dan kekeringan semakin mengancam dunia. Afrika Selatan menjadi negara yang paling kewalahan dengan ancaman kekeringan, khususnya kota Cape Town.
ADVERTISEMENT
Pemerintah kota Cape Town, ibu kota Afrika Selatan, meminta warga dan pengunjung untuk menghemat penggunaan air. Mereka memperingatkan warganya jika Cape Town bisa mengalami kekeringan dan kehabisan air pada April mendatang.
Dilansir Live Science, untuk mencegah krisis tersebut, warga kota Cape Town akan mendapatkan pemotongan jatah air harian, mulai dari 87 liter (23 galon) menjadi 50 liter (13,2 galon). Pengurangan jatah ini bakal diberlakukan mulai pekan depan.
"Hanya tersisa 95 hari sebelum kita sampai di 'Hari Nol' (Day Zero)," ujar Wali Kota Cape Town, Patricia de Lille, dalam sebuah pernyataan pada Senin (15/1).
Kemudian ia menjelaskan, Day Zero adalah keadaan di mana kota terpaksa menutup sejumlah keran airnya dan setiap warga harus mengantre untuk mendapatkan 25 liter (6,6 galon) air per harinya.
Warga Cape Town, Afrika Selatan. (Foto: capetown.gov.za)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Cape Town, Afrika Selatan. (Foto: capetown.gov.za)
De Lille mengaku pemerintah sedang mencari sumber mata air baru dengan metode daur ulang air limbah, proyek desalinasi (proses membuat air laut menjadi tawar), dan melakukan pengeboran untuk mencari air di dalam tanah.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, De Lille tetap memperingatkan upaya-upaya konservasi air ini tidak akan mengatasi Day Zero dalam jangka waktu pendek.
Dengan membatasi konsumsi air secara individu, sang wali kota melaporkan hanya 39 persen warga Cape Town dari total 4 juta warga yang menggunakan air di bawah 87 liter pada pekan lalu.
Di bawah aturan baru ini, maka kegiatan warga setiap harinya bakal terganggu dan tidak bebas. Mereka tak bisa lagi menikmati waktu mandi selama 10 menit dengan tenang karena harus menghemat air.
Menurut stasiun televisi Afrika Selatan, eNCA, untuk memaksimalkan batas penggunaan air sebanyak 50 liter sehari, maka warga Cape Town harus mandi selama 2 menit saja, membersihkan toilet sekali, mencuci peralatan makan sekali, mencuci tangan dua kali, dan memasak sekali, supaya masih mereka masih mempunyai stok air untuk minum.
ADVERTISEMENT
Kawasan Tanjung Barat Afrika Selatan, di mana Cape Town berlokasi, melihat adanya tiga musim panas berurutan yang tidak biasa. Provinsi ini dinyatakan sebagai area musibah pada Mei 2017 lalu, dengan pemerintah mengatakan kawasan tersebut mengalami kekeringan paling parah sejak 1904.