Cara Rayakan Idul Adha Tanpa Sampah Plastik ala KLHK

22 Agustus 2018 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wadah daging kurban dari bambu dan daun pisang (Foto: Facebook Ibang Lukman)
zoom-in-whitePerbesar
Wadah daging kurban dari bambu dan daun pisang (Foto: Facebook Ibang Lukman)
ADVERTISEMENT
Pembagian hewan kurban biasanya akan membuat sampah plastik menumpuk. Hal ini dikarenakan masih banyak orang yang membungkus daging kurban yang telah dipotong-potong dengan menggunakan kantong plastik.
ADVERTISEMENT
Karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak masyarakat untuk merayakan Idul Adha ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik untuk membungkus daging kurban.
Wadah daging kurban dari bambu dan daun pisang (Foto: Facebook / Ibang Lukman)
zoom-in-whitePerbesar
Wadah daging kurban dari bambu dan daun pisang (Foto: Facebook / Ibang Lukman)
“Sobat hijau, dalam menjalankan ibadah Hari Raya Idul Adha/kurban, daging kurban nantinya dipotong dan dibagikan kepada yang berhak menerimanya,” tertulis dalam cuitan akun Twitter resmi KLHK. “Kerap dalam praktiknya, masyarakat Indonesia menggunakan kantong plastik sekali pakai dan hal tersebut menimbulkan sampah plastik yang sangat banyak.”
Untuk mengurangi sampah plastik saat Idul Adha, KLHK menyarankan agar daging dibungkus dengan bahan-bahan organik yang terbuat dari dedaunan atau bambu.
Disarankan bagi panitia yang akan mengemas hewan kurban, gunakanlah pembungkus yang terbuat dari bahan-bahan seperti daun kelapa, daun pandan, daun jati, bambu, ataupun daun pisang. Bukan hanya daunnya, gedebong pisang pun dapat digunakan untuk membungkus daging kurban.
ADVERTISEMENT
Selain menggunakan bungkus yang terbuat dari bahan organik, KLHK juga menyarankan agar para penerima daging kurban sebaiknya membawa sendiri wadah untuk daging kurban mereka agar tidak perlu menggunakan kantong plastik.
Tidak hanya dapat membantu untuk mengurangi tumpukan sampah plastik bekas daging kurban, penggunaan bahan organik untuk membungkus daging juga dapat memiliki manfaat lain. Sisa-sisa pembungkus daging ini setelahnya dapat dikumpulkan kemudian dibusukkan hingga menjadi kompos.
Selain membawa sendiri wadah dan menggunakan pembungkus dari bahan organik, KLHK juga menghimbau agar penyembelihan dilakukan di tempat yang layak, seperti di lapangan atau lahan yang luas.
Jangan lupa untuk menyediakan tempat sampah di area berkurban untuk membuang sisa-sisa tulang agar tidak berserakan sembarangan.