Cerita Naufal, Pasien Obesitas 238 Kg yang Jalani Bedah Bariatrik

14 Maret 2019 20:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Contoh kasus obesitas Arya Permana Foto: Bagus Permadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Contoh kasus obesitas Arya Permana Foto: Bagus Permadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus obesitas masih menjadi masalah di Indonesia. Data Riset Kesehatan (Riskesdas) 2018 menunjukkan 21,8 persen dari penduduk Indonesia berusia di atas 18 tahun mengalami obesitas.
ADVERTISEMENT
Solusi terakhir untuk mengatasi berat badan yang sangat berlebih ini adalah bedah bariatrik. Bedah bariatrik pernah sukses diterapkan kepada Arya Permana, bocah obesitas asal Karawang yang berat badannya pernah mencapai 186 kilogram.
Arya Permana Foto: ANTARA/M. Ali Khumaini
Selain Arya, ada pasien obesitas dengan berat badan lebih besar yang juga pernah menjalani bedah bariatrik. Namanya Mohammad Naufal Abdillah.
Naufal semat punya bobot tubuh 238 kilogram dengan indeks massa tubuh (IMT) 95,3. Naufal merupakan salah satu pasien obesitas terberat di Indonesia saat ini.
"Dari kecil lahirnya normal tapi tiap bulan naik sekitar satu kilogram. Kalaupun sakit, justru naik setengah kilogram. Sampai saya kelas 6 SD beratnya sudah 110 kilogram," tutur Naufal di konferensi pers Bedah Bariatrik RSPI, Jakarta, Kamis 14 Maret 2019.
ADVERTISEMENT
Meski mengalami kelebihan berat badan, Naufal tidak pernah merasa minder. Pria 23 tahun itu tetap aktif dan percaya diri. Bahkan, Naufal hobi berolahraga mulai dari berenang sampai main futsal.
Naufal Abdillah, Pasien Obesitas Foto: Alfaddillah
Naufal mengaku kondisi obesitasnya semakin parah ketika ia masuk SMP. Kala itu, ia bersekolah di sebuah pesantren. Tekanan tinggi membuat stres hingga memicu pola makan berlebih.
"Waktu itu ikut pesantren kehidupannya penuh stres dan kegiatan full jadi pelampiasannya ke makanan. Sering makan mie instan, malam-malam nasi goreng 3 porsi. Bisa makan sate kambing sampai seperempat kilo sendirian," ungkapnya.
Nafsu makan yang sangat besar itu Naufal miliki sebelum ia menjalani bedah bariatrik.
Dr Spesialis RS Pondok Indah dan pasien bariatrik, Naufal Abdillah Foto: Alfaddillah/Kumparan
Setelah melakukan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan jantung, dan USG dengan teropong (endoskopi), para dokter memutuskan untuk melakukan bedah bariatrik jenis Slevee pada Naufal. Kini, setelah menjalani bedah bariatrik, Naufal mengaku tidak kuat lagi makan dalam porsi banyak.
ADVERTISEMENT
"Sekarang sudah ga bisa lagi nelen makanan yang banyak, mau makan ayam aja nggak bisa, karena lambung aku juga udah sebesar kelingking sekarang," ujar Naufal yang kini berat badannya sudah berkurang 36 kilogram.
Setelah melakukan bedah bariatrik pada Desember 2018 lalu, kini Naufal secara berkala melakukan konsultasi dengan dokter spesialis gizi untuk menjaga jumlah asupan makanan agar hasil upaya penurunan berat badannya jadi optimal.
Naufal yang saat ini berat badannya sudah turun menjadi 202 kilogram, menargetkan tahun ini dirinya dapat menurunkan berat badannya hingga 100 kilogram.