China Bikin Kapal Robot untuk Luncurkan Roket Penelitian

21 Februari 2019 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal perang. Foto: AFP/Kirill KUDRYAVTSEV
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal perang. Foto: AFP/Kirill KUDRYAVTSEV
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan di seluruh dunia terus berinovasi guna menunjang upaya penelitian demi mendapatkan pengetahuan baru yang lebih mendalam. Di China misalnya, sekelompok ilmuwan di Negeri Tirai Bambu itu baru saja membuat kapal robot pertama di dunia yang dapat meluncurkan sounding rocket atau roket penelitian.
ADVERTISEMENT
Hasil inovasi ini telah dipublikasikan di jurnal Advances in Atmospheric Science. Dalam laporan di jurnal tersebut, para ilmuwan Tiongkok menyatakan kapal robot buatan mereka ini merupakan “kendaraan semi-submersible tak berawak”.
Mereka mengklaim, kapal ini dirancang untuk dapat berlayar melewati cuaca ekstrem dan kemudian bisa meluncurkan sounding rocket guna mengumpulkan data penting tentang atmosfer dan lautan.
Roket-roket yang diluncurkan ini mampu membawa peralatan meteorologi dan melakukan penerbangan singkat. Mereka sanggup menembus berbagai lapisan atmosfer hingga jarak 8 kilometer di atas laut.
“Kendaraan semi-submersible tak berawak adalah platform yang ideal untuk pemantauan lingkungan meteorologi laut dan informasi profil atmosfer, serta dapat meningkatkan akurasi perkiraan cuaca numerik di laut dan zona pesisir,” ujar Jun Li, peneliti dari Institute of Atmospheric Physics yang merupakan bagian dari Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences), seperti dikutip dari Live Science.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, sulit untuk mempelajari tiga perempat atmosfer Bumi yang berada di atas wilayah perairan. Karena itu, para ilmuwan perlu melakukannya di atas pesawat atau kapal. Namun sayangnya, upaya semacam ini sangat rentan dengan cuaca buruk.
Ilutrasi cuaca buruk. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Nah, dengan uji coba sistem kapal robot terbaru ini, para ilmuwan China berharap ke depannya kapal-kapal ini bisa membantu para peneliti dalam memantau lingkungan meteorologi di atas perairan.
Mereka juga berharap kapal robot ini nantinya bisa dilengkapi dengan sensor oseanografi yang lebih canggih. Hal ini sangat berguna untuk penelitian lebih lanjut, terutama dalam mempelajari topan, fenomena yang setara dengan badai di Samudra Pasifik bagian barat.