China Mau Bangun 20 PLT Nuklir Terapung untuk Terangi Pulau Buatan

23 Maret 2019 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera China. Foto: Stringer/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Bendera China. Foto: Stringer/Reuters
ADVERTISEMENT
China berencana mulai membangun 20 pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terapung pada akhir 2019 ini. 20 PLTN ini dibangun untuk menerangi pulau-pulau buatan di Laut China Selatan yang menjadi sengketa antara China dan beberapa negara lain.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, biaya untuk membangun prototipe PLTN terapung pertama diperkirakan akan mencapai sekitar 14 miliar yuan China atau setara dengan Rp 29,6 triliun.
Nantinya, sebanyak 20 stasiun nuklir terapung ini dapat digunakan untuk menyuplai energi listrik pulau-pulau buatan di Laut China Selatan, khususnya di Kepulauan Paracel dan Spratly, yang menjadi sasaran klaim wilayah yang dipertentangkan oleh China, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Taiwan.
Tak hanya bisa terapung, 20 PLTN yang bakal dibuat ini juga dapat berlayar dan memberi pasokan listrik pada banyak platform pengeboran di lautan untuk mempercepat proses eksploitasi minyak dan gas alam.
Rencana pembuatan PLTN terapung oleh China ini menimbulkan ketegangan banyak pihak. Pasalnya, di samping mau membangun PLTN terapung, China juga diduga telah membangun kekuatan militer di pulau-pulau atau wilayah teritorial yang disengketakan, termasuk membuat landasan pacu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pemerintah China tetap berambisi akan merampungkan proyek pembangunan PLTN terapung ini pada 2021 mendatang.
Bendera China Foto: REUTERS/Tyrone Siu
Menurut Liu Zhengguo, kepala umum dari China Shipbuilding Industry Corp, yang mengerjakan proyek tersebut, pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir terapung akan menjadi “tren yang terus berkembang,” seperti dikutip dari Asia Times.