Danone dan Nestle Bantah Ada Kandungan Plastik dalam Air Minumnya

17 Maret 2018 17:05 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik AQUA (Foto: Ridho Robby/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik AQUA (Foto: Ridho Robby/kumparan)
ADVERTISEMENT
Organisasi jurnalistik bernama Orb Media memimpin sebuah penelitian yang memeriksa 250 air mineral botol dari 11 merek yang dibeli di sembilan negara, salah satunya di Indonesia. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dan memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian tersebut, 93 persen dari 250 air minetal yang diuji sudah tercemar oleh mikroplastik. Rata-rata setiap liternya mengandung 10,4 partikel mikroplastik yang berukuran 100 mikron (kurang lebih seukuran rambut manusia).
Dua merek air mineral dalam kemasan yang diuji dalam penelitian itu dan disebut mengandung mikroplastik adalah Pure Life dari Nestlé dan Aqua dari Danone. Keduanya adalah merek air mineral yang populer di Indonesia.
Tim kumparan (kumparan.com) telah menghubungi kedua perusahaan tersebut terkait hasil penelitian Orb Media tersebut. Jawabannya? Baik Nestlé maupun Danone membantah jika produk air minum dalam kemasan mereka mengandung mikroplastik.
Pabrik AQUA (Foto: Ridho Robby/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik AQUA (Foto: Ridho Robby/kumparan)
“Sejak dua tahun lalu, kami telah menguji beragam produk air minum dalam kemasan yang kami produksi, termasuk Nestlé Pure Life dan S. Pellegrino untuk mendeteksi adanya kandungan mikroplastik,” ujar Defa Amira, selaku Corporate Communication Manager Nestlé Indonesia, dalam pesan elektronik kepada kumparanSAINS (kumparan.com).
ADVERTISEMENT
“Hasil uji yang dilakukan menggunakan teknik dan perangkat paling mutakhir ini tidak menunjukkan adanya kandungan mikroplastik di atas ambang batas wajar (beyond trace level)," lanjutnya.
com-Air Minum Kemasan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Air Minum Kemasan (Foto: Thinkstock)
Selain itu, Defa juga mengatakan bahwa di Indonesia, Nestlé Pure Life berada di bawah lisensi PT Akasha Wira International. Ini membuat produk mereka diproduksi sesuai dengan pedoman Cara Produksi Pangan yang Baik, standar internasional, serta peraturan yang berlaku.
“Secara berkala, kami juga mengirimkan sampel sumber air dan produk kami ke laboratorium pusat Nestlé Waters di Vittel, Prancis untuk menjamin kualitasnya," ucap Defa.
Danone Jamin Kemurnian Air Minum dalam Aqua
Sementara itu dari pihak Danone, selaku produsen Aqua, mengatakan studi Orb Media menggunakan metodologi pengujian yang belum jelas sehingga hasilnya patut dipertanyakan. Mereka menegaskan Aqua menggunakan sumber air dan kandungan mineral yang alami.
ADVERTISEMENT
"Sumber air yang digunakan Danone Waters terlindungi secara alami dan geologis dan terjaga dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Menjaga kemurnian sumber air dan kandungan mineral alaminya memerlukan kualitas kemasan yang tinggi dan kami melakukan pengujian kualifikasi sebelum kemasan tersebut digunakan," tulis pihak Danone,, dalam situs resminya.
Tutup botol Aqua. (Foto: Utomo P/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tutup botol Aqua. (Foto: Utomo P/kumparan)
Mereka menjelaskan, seluruh kemasan yang digunakannya berjenis food grade (aman digunakan sebagai kemasan pangan) dan unsur dalam kemasan tersebut tidak bermigrasi ke dalam air.
"Proses pembotolan produk kami telah mengikuti standar tertinggi dalam kebersihan kualitas dan keamanan pangan," tegas Danone.
Penelitian Orb Media
Penelitian Orb Media sendiri dilakukan terhadap 11 merek air mineral botol dari berbagai perusahaan di berbagai negara.
Ke-11 merek air mineral kemasan yang diperiksa oleh Orb Media adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Merk internasional
1. Aquafina
2. Dasani
3. Evian
4. Nestle Pure Life
5. San Pellegrino
Merk unggulan di berbagai negara
1. Aqua (Indonesia)
2. Bisleri (India)
3. Epura (Meksiko)
4. Gerolsteiner (Jerman)
5. Minalba (Brazil)
6. Wahaha (China)
Dalam penelitian itu juga ditemukan benda asing berukuran di bawah 100 mikron dengan rata-rata 314 partikel per liternya. Namun, benda asing tersebut belum bisa dikatakan sebagai mikroplastik karena pewarna yang digunakan untuk uji laboratorium, Nile Red, bisa bereaksi pada benda asing lainnya selain mikroplastik.