Di Balik Fenomena Banyak Orang ‘Sok Tahu’ yang Terlalu Percaya Diri

17 Januari 2019 8:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sok Tahu. (Foto: Ananian via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sok Tahu. (Foto: Ananian via Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Tong kosong nyaring bunyinya. Air beriak tanda tak dalam.
Kedua peribahasa tersebut memiliki arti yang sama, yakni orang-orang yang terlalu banyak bicara biasanya justru tidak paham dengan apa yang ia bicarakan alias berpengetahuan minim.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kamu pernah bertemu dengan orang-orang yang seperti digambarkan oleh kedua peribahasa tersebut.
Biasanya, orang-orang yang banyak bicara tapi sebenarnya pengetahuannya kurang akan ditanggapi dengan kalimat ‘sudah kencang (bicaranya), salah lagi’. Selain kurang pengetahuannya, terkadang orang-orang seperti ini juga akan mengaku sebagai ahli di suatu bidang yang sebenarnya tidak terlalu ia kuasai.
Banyak Omong, Banyak Bicara (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Banyak Omong, Banyak Bicara (Foto: Pixabay)
Dalam psikologi, fenomena orang-orang yang ‘sok tahu’ ini ternyata punya nama tersendiri, yaitu Dunning-Kruger effect. Nama tersebut diambil dari nama psikolog dari Cornell University, David Dunning dan Justin Kruger, yang menulis makalah ilmiah mengenai fenomena ini dan telah dipublikasikan di Journal of Personality and Social Psychology.
Charles Darwin sudah mengatakan sejak tahun 1871 bahwa ‘ketidaktahuan lebih sering membuat orang percaya diri daripada pengetahuan’.
ADVERTISEMENT
Untuk menguji benarkah orang yang sok tahu cenderung lebih percaya diri daripada orang yang benar-benar tahu, para peneliti memberikan pertanyaan mengenai beberapa topik kepada beberapa peserta penelitian. Pertanyaan meliputi beberapa topik seperti tata bahasa, logika, dan humor.
Para peserta itu kemudian ditanyai pendapat. Kira-kira seberapa baik mereka dalam menyelesaikan pertanyaan tersebut dan berapa orang yang mereka kalahkan?
Efek Dunning-Kruger (Foto: Nevit Dilmen (discussione) via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Efek Dunning-Kruger (Foto: Nevit Dilmen (discussione) via Wikimedia Commons)
Dunning mengaku terkejut ketika ia berhasil membuktikan teori bahwa orang yang sok tahu cenderung lebih percaya diri. Terbukti, orang-orang yang mendapatkan nilai 10 persen justru berpikiran bisa dapat nilai setidaknya 70 persen. Orang-orang yang menganggap diri mereka ahli ternyata juga cenderung tidak memahami apa-apa.
Penelitian Dunning dan Kruger ini telah diulang beberapa kali dalam topik yang berbeda-beda, misalnya mengetes pengetahuan matematika, tentang anggur, mengenai catur, soal pengetahuan obat-obatan pada ahli bedah, dan mengenai keamanan senjata berapi pada pemburu.
ADVERTISEMENT
Yang menarik, tren pencarian di Google soal efek dunning-kruger meningkat pada masa pemilihan presiden dan saat pelantikan presiden Amerika Serikat.
“Tentu saja ini ada hubungannya dengan Trump dan berbagai perlakuan yang diberikan orang-orang pada dirinya,” komentar Dunning menanggapi hal ini kepada The Washington Post. Pendek kata, banyak orang menganggap Trump sebagai orang yang punya kondisi efek Dunning-Kruger ini.
Brendan Nyhan, ahli ilmu politik dari University of Michigan setuju kalau Donald Trump termasuk orang-orang yang memandang pengetahuannya secara berlebihan.
Efek Dunning-Kruger (Foto: Nevit Dilmen (talk) via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Efek Dunning-Kruger (Foto: Nevit Dilmen (talk) via Wikimedia Commons)
Efek Dunning-Kruger sebenarnya tidak berbahaya karena bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja, ketika kita sedang ujian dan yakin jawaban kita benar padahal salah, hal tersebut juga sudah termasuk salah satu contoh efek Dunning-Kruger.
ADVERTISEMENT
Namun bagi beberapa profesi yang membutuhkan ketelitian dan ketepatan, hal ini bisa membahayakan. Misalnya saja pada tahun 2017, seorang ahli bedah Christopher Duntsch divonis penjara seumur hidup karena melukai pasiennya. Rekan Duntsch mengatakan ia memiliki teknik bedah yang buruk tapi tidak sadar mengenai hal ini.
Dunning juga mengatakan efek ini bisa berbahaya bila tidak ada orang yang berani mengingatkan bahwa orang yang memegang posisi penting sedang melakukan kesalahan.
Tanda-Tanda Orang dengan Kondisi Efek Dunning-Kruger (Foto: Nguyen Hung Vu/Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Tanda-Tanda Orang dengan Kondisi Efek Dunning-Kruger (Foto: Nguyen Hung Vu/Flickr)