news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Di California, Beli Obat Pencegah HIV Bisa Tanpa Resep Dokter

14 Oktober 2019 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi obat antivirus HIV. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi obat antivirus HIV. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
California menjadi negara bagian pertama di AS yang mengizinkan warganya membeli obat pencegah HIV di apotek tanpa resep dokter.
ADVERTISEMENT
Sekitar 1,2 juta orang Amerika Serikat saat ini hidup dengan AIDS, penyakit yang tidak dapat disembuhkan yang berkembang usai seseorang terinfeksi virus HIV.
Kendati begitu, dalam beberapa dekade terakhir telah muncul perawatan baru yang semakin memungkinkan penderita AIDS untuk hidup lebih panjang. Ditambah, kehadiran obat baru yang bisa mencegah dan mengurangi jumlah orang yang terinfeksi HIV.
Pada 7 Oktober 2019, Gubernur California, Gavin Newsom, menandatangani Undang-Undang yang memungkinkan masyarakat membeli obat-obatan pencegahan infeksi HIV di apotek tanpa resep dokter. Aturan baru itu juga melarang perusahaan asuransi memberlakukan aturan pra-otorisasi (Formulir Admisi Rumah Sakit), sebelum orang membeli obat-obatan menggunakan asuransi.
Ilustrasi obat pencegah HIV. Foto: Thinkstock
Salah satu obat pencegahan HIV yang dimaksud dalam aturan baru ini adalah pil yang disebut pre-exposure prophylaxis atau PrEP, obat harian yang berguna untuk mencegah infeksi HIV. Adapun obat lainnya adalah pil post-exposure prophylaxis atau PEP, pil darurat yang dapat diminum ketika seseorang telah terpapar HIV yang berguna untuk mengurangi paparan infeksi.
ADVERTISEMENT
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centres for Disease Control and Prevention/CDC), penggunaan PEP setidaknya harus dimulai dalam kurun waktu 72 jam usai seseorang terinfeksi virus HIV, dan dilanjutkan secara berkala selama 28 hari.
“Itu tidak selalu memberikan cukup waktu bagi seseorang untuk mendapatkan resep dokter,” ujar Rick Zbur, direktur eksekutif kelompok hak-hak sipil LGBTQ, Equality California, kepada Associated Press.
CDC menyebutkan, obat PrEP bisa digunakan oleh orang yang mungkin berisiko tinggi terkena paparan virus HIV. Saat pil ini diminum setiap hari, 99 persen efektif mencegah infeksi dari aktivitas seksual, dan 74 persen efektif mencegah infeksi dari injeksi obat-obatan.
Menurut laporan NPR, sebelum aturan ini diberlakukan, seseorang harus melakukan tes HIV terlebih dahulu untuk mendapatkan salah satu obat pencegahan tersebut, atau membuktikan kepada apoteker bahwa mereka negatif terkena virus HIV.
Ilustrasi virus. Foto: Pixabay
Di sisi lain, karena khawatir akan penggunaan jangka panjang tanpa rekomendasi dokter atau disalahgunakan, RUU ini akhirnya membatasi jumlah obat PrEP yang boleh dibeli. Menurut laporan AP, orang-orang dibolehkan membeli secara mandiri selama 60 hari. Setelah itu, mereka diharuskan mengunjungi dokter guna melakukan konsultasi atau perawatan.
ADVERTISEMENT
“Terobosan baru-baru ini dalam pencegahan dan pengobatan HIV dapat menyelamatkan nyawa seseorang,” ujar Newsom dalam pernyataannya sebagaimana dikutip Live Science. “Semua warga California layak mendapatkan akses ke PrEP dan PEP, dua perawatan yang telah mengubah perjuangan kami melawan HIV dan AIDS.”
Menurut Program Peninjauan Manfaat Kesehatan California, saat ini ada sekitar 3.000 orang di California telah menggunakan PrEP, dan 6.000 orang lainnya menggunakan PEP.
“Saya memuji Badan Legislatif karena mengambil tindakan untuk memperluas akses ke perawatan ini, dan membuat kita semakin dekat untuk mengakhiri HIV dan AIDS,” ungkap Newsom.
Newsom juga menandatangani dua biaya tagihan kesehatan masyarakat lainnya. Pertama, menurunkan biaya obat dengan tidak mengizinkan produsen obat untuk menghalangi pembuatan obat generik yang lebih murah, dan kedua mengharuskan penyedia layanan kesehatan merawat wanita kulit hitam yang tengah hamil.
ADVERTISEMENT