news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Donald Trump Klaim Dirinya 'Hebat' dalam Sains, Yakin?

24 Oktober 2018 7:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa dirinya punya "insting alami untuk memahami sains". Hal ini ia katakan dalam wawancaranya dengan Associated Press (AP) yang dipublikasikan pada Rabu (17/10) pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Selain mengatakan bahwa dirinya memiliki insting alami untuk memahami sains, Trump juga menambahkan bahwa dirinya adalah orang yang peduli terhadap lingkungan.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan CBS News, Trump pernah memberikan komentar bahwa perubahan iklim yang terjadi sekarang akan kembali normal. Lalu pada wawancaranya dengan AP, Trump mengulang kembali argumennya itu.
"Kita memiliki ahli yang bicara untuk masing-masing sudut pandang dalam hal perubahan iklim. Dan saya memang setuju dengan adanya perubahan iklim, tapi itu terjadi maju mundur, maju mundur," ujar Trump.
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
Namun begitu, IFL Science melaporkan bahwa kebanyakan riset menyimpulkan bahwa antara 90 hingga 100 persen ahli, dengan rata-rata 97 persen, setuju dengan anggapan bahwa perubahan iklim sedang terjadi dan dipengaruhi oleh aktivitas industri manusia.
ADVERTISEMENT
Trump kemudian diberikan fakta bahwa para ahli mempercayai bahwa perubahan iklim telah mencapai titik di mana prosesnya tidak bisa dikembalikan lagi. Namun Trump malah menjawab dengan hal serupa.
"Tidak, tidak. Ada beberapa ahli yang mengatakan begitu dan beberapa yang berpendapat berbeda. Jadi menurut saya, kita punya ahli yang bicara untuk masing-masing sudut pandang," kata Trump.
"Paman saya, Dr John Trump, sudah bertahun-tahun jadi profesor hebat di MIT (Massachusetts Institute of Technology). Meski saya tidak berdiskusi dengannya mengenai hal ini, saya memiliki sebuah insting alami untuk sains, dan saya akan katakan bahwa kita memiliki ahli yang bicara untuk masing-masing sudut pandang," ujarnya.
Perubahan iklim (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Perubahan iklim (Foto: Pixabay)
Ia juga menambahkan bahwa dirinya adalah seseorang yang sangat memedulikan lingkungan dan juga seorang pencinta lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu ada beberapa orang yang mungkin tidak menganggap saya demikian. Tapi saya adalah seorang yang sangat memedulikan lingkungan. Semua hal yang saya inginkan dan semua yang saya punya bersih. Bersih sangatlah penting, untuk air dan udara. Tapi saya juga ingin adanya pekerjaan bagi negara kita," kata Trump.
Meski berkata demikian, menurut laporan IFL Science, anggaran dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau Environmental Protection Agency (EPA) di masa pemerintahan Trump telah banyak dipotong, terutama di bidang riset perubahan iklim.
Selain itu banyak ahli di EPA yang dipecat dan juga dibuang ke posisi lain dengan harapan mereka berhenti dengan sendirinya.
Bahkan pada 2017 lalu Trump telah membawa Amerika Serikat keluar dari perjanjian Paris Climate Accord, yang bertujuan membatasi pemanasan global hingga kurang dari dua derajat Celcius dibandingkan era pra-industri. Dalam perjanjian ini setiap negara yang terlibat diminta untuk menentukan target pengurangan emisi CO2nya.
ADVERTISEMENT