Dua Tanggal Lahir Newton dan Kalender yang Berubah

25 Desember 2017 13:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kalender (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kalender (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Sir Isaac Newton adalah sang perancang rumus gravitasi bumi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains pada alam semesta.
ADVERTISEMENT
Rumus-rumusnya, hukum perhitungan-perhitungan sains dan tertulis lengkap dalam buku berjudul Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica. Buku ini disebut-sebut sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains.
Tidak seperti rumusnya yang menjadi satu-satunya landasan hukum gravitasi bumi, tanggal lahir Sir Isaac Newton memiliki dua versi berbeda: 25 Desember 1642 atau 4 Januari 1643.
Perbedaan tanggal lahir Isaac Newton ini disebabkan oleh perubahan sistem kalender. Saat Newton lahir, Inggris masih menggunakan kalender Julian, sementara beberapa negara Eropa lainnya telah menerapkan kalender Gregorian.
Akibatnya, di Inggris ia tercatat lahir bertepatan dengan perayaan Natal, 25 Desember 1642. Sementara di Eropa, tanggal lahirnya dirayakan pada 4 Januari 1643. Berbeda 10 hari.
Kalender Julian diusulkan oleh astronom bernama Sosigenes untuk memperbaiki sistem kalender yang saat itu menggunakan fase bulan yang sangat rumit. Masa itu disebut sebagai “tahun yang membingungkan”.
Perputaran bumi pada matahari (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Perputaran bumi pada matahari (Foto: Wikipedia)
Atas saran dari Sosigenes, Julius Ceasar --penguasa Romawi saat itu-- memberlakukan penggunaan perhitungan matahari sebagai patokan perhitungan kalender. Maka pada tahun 45 SM (sebelum masehi), kalender ini resmi diberlakukan di Romawi dengan nama kalender Julian atau kalender Julius.
ADVERTISEMENT
Perhitungan kalender ini berdasarkan revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Untuk mengelilingi matahari, bumi memerlukan rata-rata, sekitar 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 45 detik atau 365,2425 untuk menyelesaikan satu orbit penuh.
Kalender Julian memutuskan untuk membuang angka desimal di belakang koma dan membulatkannya menjadi 365, dan membagi jumlah harinya ke dalam 12 bulan.
Kelebihan 5 jam, 48 menit, 45 detik ini kemudian diakumulasikan ke dalam 1 hari selama 4 tahun sekali. Kelebihan hari ini yang dinamakan Leaps Year atau tahun kabisat.
Namun, dalam rentang waktu yang lama ternyata masih ada perbedaan antara kalender Julian dan waktu revolusi bumi yang sesungguhnya.
Peraturan penambahan satu hari setiap empat tahun tersebut berarti satu tahun Julian sama dengan 365 hari 6 jam. Sedangkan hitungan sesungguhnya adalah 365 hari 5 jam 48 menit 46 sekon. Selisih 11 menit 14 sekon setiap tahun.
ADVERTISEMENT
Selisih ini akan terasa signifikan setelah satu abad. Jika diakumulasikan, akan ada selisih 1.100 menit dan 1.400 sekon atau total 18 jam 43 menit. Maka dalam 128 tahun akan ada selisih 1 hari yang kemudian terus berakumulasi.
Ilustrasi Konsili Nicea (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Konsili Nicea (Foto: Wikimedia Commons)
Kurang tepatnya perhitungan kalender Julian disadari saat beberapa perayaan hari keagamaan dirasa tidak sesuai dengan musim. Seperti hari raya paskah yang tidak bersamaan dengan musim semi di Roma.
Usaha penyesuaian pun dilakukan. Pertama, pada Konsili di Nicea (musyawarah besar para pemuka gereja di Roma) dilaksanakan pembahasan dalam menentukan jatuhnya hari paskah.
Konsili itu dilakukan tahun 325 Masehi yang berarti 370 tahun setelah kalender Julian diberlakukan. Konsili saat itu memutuskan untuk memajukan hari paskah sebanyak 3 hari.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Fisika 3 yang disusun oleh Prof. Dr. Mundilarto, M.Pd dan Drs. Edi Istiyono, M.Si ralat 3 hari itu didasarkan perhitungan tahun sejak kalender Julian diusulkan, yaitu tahun 46 SM.
Sejak 46 SM hingga 325 M, berarti ada 371 tahun. Jika selisih perhitungan kalender Julian dan perputaran matahari diakumulasikan selama 371 tahun maka totalnya 2,8984 hari, dibulatkan menjadi 3 hari.
Ralat kalender Julian di Konsili Nicea (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ralat kalender Julian di Konsili Nicea (Foto: istimewa)
Perbaikan yang dilakukan pada Konsili Nicea tidak cukup untuk menyesuaikan waktu kalender Julian dengan perputaran matahari. Pada 4 Oktober 1582, Paus Gregorius XII kembali memperbaiki ketidakcocokan ini dengan rumus yang sama.
Ralat kalender Julian oleh Paus Gregorius XII (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ralat kalender Julian oleh Paus Gregorius XII (Foto: Istimewa)
Melalui rumus itu diputuskan untuk menambah 10 hari di tahun tersebut dimulai keesokan harinya. Jadi saat kita tertidur di malam tanggal 4 Oktober 1582, di pagi hari kita akan terbangun di tanggal 14 Oktober 1582.
ADVERTISEMENT
Penambahan 10 hari itu menjelaskan alasan dua tanggal lahir milik sir Isaac Newton yang berbeda tepat 10 hari. Di Inggris, Newton masih tercatat lahir pada 25 Desember 1642 yang saat itu masih menggunakan kalender Julian. Sedangkan mereka yang mencatat Newton lahir pada 4 Januari 1642 sudah menggunakan kalender yang diperbaiki di masa Paus Gregorius XII.
Isaac Newton (Foto: Shutterstock-wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Isaac Newton (Foto: Shutterstock-wikimedia commons)
Selain menambahkan 10 hari, Paus Gregorius juga memperbaiki sistem perhitungan dalam menentukan tahun kabisat.
Dalam kalender Gregorian tahun kabisat tidak selalu datang tepat 4 tahun sekali, tapi berdasarkan tiga kriteria identifikasi yang harus dipertimbangkan:
Pertama tahun bisa dibagi rata dengan 4. Kedua jika tahun bisa dibagi rata 100 dan 400. Jika tahun tersebut tidak bisa terbagi rata 400,maka bukan kabisat.
ADVERTISEMENT
Walaupun terlihat tetap sama karena tahun kabisat hampir setiap 4 tahun sekali, tapi 3 peraturan ini memastikan tidak ada kelebihan 1 hari setiap 128 tahun sekali. Contohnya tahun 2000 dan 2400 adalah tahun kabisat, sementara 1800, 1900, 2100, 2200, 2300, dan 2500 bukanlah tahun kabisat.
Kalender Julian yang disempurnakan dengan menggunakan perubahan perhitungan tahun kabisat ini kemudian dinamakan kalender Gregorian. Kalender masehi yang kita gunakan sampai sekarang.
===============
Simak ulasan mendalam lainnya dengan mengikuti topik Outline!