news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

FBI Ungkap Praktik Keji nan Sadis Perusahaan Penerima Donasi Tubuh AS

31 Juli 2019 8:26 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi organ tubuh manusia. Foto: www_slon_pics via Pixabay (CC0 Creative Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi organ tubuh manusia. Foto: www_slon_pics via Pixabay (CC0 Creative Commons)
ADVERTISEMENT
Biro Investigasi Federal atau Federal Bureau of Investigation (FBI) mengungkap sebuah temuan mengerikan yang mirip adegan film horor di Arizona, Amerika Serikat. Dalam penggerebekan suatu perusahaan penerima donasi tubuh di Arizona mereka menemukan kulkas penuh dengan penis manusia, ember berisi potongan tubuh, kolam darah, dan kepala manusia yang dijahit ke tubuh manusia lain.
ADVERTISEMENT
Temuan horor itu FBI dapatkan di gudang milik perusahaan bernama Biological Resource Center (BRC) pada 2014 lalu. Sebetulnya, perusahaan itu punya tujuan yang bagus. Mereka bermaksud membantu orang-orang yang mau menyumbangkan tubuh mereka, setelah meninggal, demi kepentingan riset dan ilmu pengetahuan. Tapi, temuan mengerikan nan keji ini menunjukkan hal sebaliknya.
Dalam penggerebekan tahun 2014 itu, FBI menemukan 10 ton jenazah manusia yang dibekukan, termasuk 281 kepala, 241 bahu, 337 kaki, dan 97 tulang belakang.
Mantan agen FBI, Mark Cwynar, menuturkan bahwa ia melihat berbagai hal mengerikan di lokasi BRC yang mereka periksa. Di antaranya adalah sisa tubuh manusia yang tampaknya menjadi bahan lelucon.
Federal Bureau of Investigation (FBI) Foto: Carlos Barria/Reuters
Salah satu temuan paling sadis yang Cwynar lihat adalah kepala seorang gadis kecil yang dijahit ke tubuh laki-laki bertubuh besar dan kemudian digantung di dinding.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak bisa tidur di malam hari setelah melihat itu," ungkap Matthew Parker, mantan agen FBI yang turut menggerebek gudang BRC, dalam wawancaranya dengan Reuters.
Kasus itu membuat Parker memutuskan untuk pensiun dari FBI. Menurut penuturannya ia mengalami gangguan stres pasca-trauma (post-traumatic stress disorder/PTSD) setelah kasus tersebut.
"Itu tampak seperti toko rongsokan di mana mereka merobek-robek segala sesuatu tanpa tujuan," ujar Parker.
Emily Glynn, yang magang di lab BRC pada tahun 2013, juga mengungkap pengalamannya bekerja di tempat sadis itu kepada Reuters. Dia mengatakan, beberapa kali pernah memotong-motong tubuh manusia tanpa pernah menerima pelatihan atau instruksi formal. Glynn mengklaim pernah memenggal kepala dari mayat wanita tua menggunakan alat gergaji mesin rumahan.
Ilustrasi organ tubuh manusia. Foto: Geralt via Pixabay (CC0 Creative Commons)
Menurut penyelidikan Reuters dari 2017, BRC yang berbasis di Arizona itu telah menerima sumbangan lebih dari 5.000 orang. BRC juga telah mendistribusikan lebih dari 20.000 bagian tubuh manusia ke sejumlah fasilitas penelitian atau program pelatihan medis yang tak jelas formalitasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, BRC juga dinyatakan terlibat dalam kasus penjualan anggota tubuh manusia secara ilegal. Media lokal The Arizona Republic berhasil menemukan “daftar harga” potongan tubuh manusia yang BRC jual.
- Seluruh tubuh tanpa bahu atau kepala: USD 2.900 (Rp 40 juta)
- Torso dengan kepala (tanpa lengan dan kaki) : USD 2.400 (Rp 33 juta)
- Tulang belakang utuh: USD 950 (Rp 13 juta)
- Seluruh kaki (paha sampai telapak): USD 1.100 (15 juta)
- Bagian punggung dan telapak kaki: USD 450 (Rp 6 juta)
- Lutut: USD 375 (Rp 5 juta)
- Panggul: USD 400 (Rp 5,6 juta)
Pada 2015, mantan pemilik BCR, Stephen Gore, telah mengaku bersalah atas satu tuduhan mengenai kontrol ilegal perusahaan BCR. Gore telah divonis hukuman percobaan empat tahun.
ADVERTISEMENT
Gore akan menghadapi gugatan lain dan akan diadili pada 21 Oktober 2019 nanti. Setidaknya ada 33 penggugat yang telah menuntut bisnis yang dikelola Gore. Para penggugat itu menyatakan bahwa jasad anggota keluarga mereka BRC dapatkan melalui pernyataan palsu. Dan bahwa jasad-jasad itu tidak disimpan dan diperlakukan secara layak.