news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Flu Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

13 Februari 2018 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi flu (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi flu (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang dilakukan di Kanada menemukan, flu dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung. Studi ini telah dipublikasikan di New England Journal of Medicine pada 24 Januari 2018.
ADVERTISEMENT
Menurut studi ini, risiko terkena serangan jantung bagi orang yang menderita flu meningkat enam kali lipat pada seminggu setelah flu didiagnosis dibandingkan setahun sebelum atau setahun setelah menderita flu.
Penemuan ini menunjukkan pentingnya vaksin flu untuk mencegah penyakit tersebut, kata Dr. Jeff Kwong, penulis studi ini. Kwong juga merupakan ilmuwan senior di Institute for Clinical Evaluative Science, sebuah organisasi swadaya untuk penelitian di Ontario yang berfokus pada masalah penanganan kesehatan.
“Orang yang memiliki penyakit jantung harus waspada dan mencegah terjadinya infeksi pernapasan, terutama influenza, melalui vaksin dan mencuci tangan,” ujar Kwong, dilansir Live Science.
Waspada serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Waspada serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
Menurut American Heart Association (AHA), risiko penyakit jantung bisa dimiliki orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes atau obesitas, para perokok, orang-orang yang memiliki keluarga yang berpenyakit jantung, serta orang-orang berusia 65 tahun ke atas.
ADVERTISEMENT
National Heart, Lung, and Blood Institute menyarankan, mereka yang termasuk orang-orang yang memiliki risiko penyakit jantung, sebaiknya mereka segera menemui dokter untuk mengetahui apakah jantung mereka bermasalah.
Sebelumnya sudah pernah ada studi lain yang telah menemukan hubungan antara flu dan serangan jantung. Namun masih terdapat batasan dalam studi tersebut, antara lain flu yang diderita pasien yang diamati belum diuji secara klinis.
Adapun pada studi terbaru kali ini, peneliti menganalisis informasi dari sekitar 20 ribu orang dewasa di Ontario yang berusia 35 tahun ke atas dan telah terbukti secara klinis bahwa mereka terkena flu dari tahun 2009 hingga 2014.
Dari 20 ribu orang tersebut, 332 di antaranya pernah masuk rumah sakit karena serangan jantung di setahun sebelum menderita flu, saat menderita flu, dan sesudahnya. Setengah dari pasien tersebut memiliki penyakit diabetes, 40 persen memiliki kandungan lemak tinggi dalam darah, dan 85 persen persen menderita darah tinggi.
Jantung berdebar kencang. (Foto: dok. thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jantung berdebar kencang. (Foto: dok. thinkstock)
Peneliti kemudian melihat berapa banyak serangan jantung yang terjadi pada tujuh hari ketika pertama ketika mereka menderita flu (disebut ‘risk interval’), dan membandingkannya dengan berapa banyak serangan hantung yang terjadi pada saat sebelum dan setelah masa ‘risk interval’ (disebut ‘control interval’).
ADVERTISEMENT
Mereka menemukan pada masa risk interval, sebanyak 20 pasien dirawat karena serangan jantung setiap minggunya. Kemudian, pada masa control interval, hanya ada 3 pasien yang dirawat setiap minggu. Tidak ada peningkatan risiko serangan jantung pada seminggu setelah flu.
“Penemuan kami bisa mendukung upaya advokasi internasional untuk melakukan imunisasi flu pada orang-orang yang memiliki risiko sakit jantung,” ucap Kwong.
Studi ini juga menunjukkan, risiko penyakit jantung dan flu saling berhubungan pada mereka yang berusia 65 tahun ke atas, dan mereka yang menderita virus flu yang disebut virus influenza B.
Ilustrasi peyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
Ada beberapa sebab mengapa flu bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Misalnya, menurut Harvard Health Blog, peradangan yang disebabkan oleh respons dari sistem kekebalan tubuh terhadap virus, mungkin menyebabkan plak dalam pembuluh darah tidak stabil dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, saat menderita flu, jantung mungkin harus memompa jantung lebih keras ke paru-paru yang menyebabkan tekanan pada jantung, menurut AHA.
Peneliti mengatakan studi ini hanya melibatkan mereka yang penyakitnya cukup parah sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Belum diketahui apakah mereka yang menderita flu yang lebih ringan juga akan mengalami peningkatan risiko serangan jantung.