Fosil Penguin Raksasa Setinggi Manusia Ditemukan di Selandia Baru

15 Agustus 2019 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perkiraan tinggi seekor penguin raksasa, Crossvallia waiparensis, di sebelah manusia. Foto: AP Photo/Mark Baker
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkiraan tinggi seekor penguin raksasa, Crossvallia waiparensis, di sebelah manusia. Foto: AP Photo/Mark Baker
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti menemukan fosil penguin berukuran raksasa di Waipara, Selandia baru. Tinggi hewan akuatik itu menyerupai tinggi tubuh manusia dewasa.
ADVERTISEMENT
Spesies baru yang diberi nama Crossvallia waiparensis ini semasa hidupnya diperkirakan memiliki bobot tubuh 80 kilogram atau empat kali lebih berat dari penguin kaisar, jenis penguin terbesar yang masih hidup di Bumi saat ini. Tinggi tubuhnya juga menjulang hingga 1,6 meter atau lebih tinggi 40 sentimeter dari penguin kaisar.
Spesies ini punah bersama hewan-hewan raksasa lainnya yang pernah hidup di Selandia Baru. Sebut saja burung beo terbesar di dunia, seekor rajawali dengan lebar sayap yang mencapai 3 meter, burung moa setinggi 3,6 meter, hingga penguin raksasa lainnya.
Menurut laporan The Guardian, penguin raksasa berevolusi dengan cepat pada masa Paleosen. Evolusi itu terjadi setelah dinosaurus lenyap dari muka bumi ini antara 56 hingga 66 juta tahun yang lalu. Di masa itu pula reptil laut raksasa tak lagi menghuni perairan belahan bumi selatan yang jauh lebih hangat dibandingkan di masa sekarang.
Fosil penguin raksasa ditemukan di Selandia Baru. Foto: AP Photo/Mark Baker
Tim peneliti dari Museum Canterbury di Christchurch, Selandia baru, dan Museum Sejarah Alam Senckenberg di Frankfurt, Jerman, menggolongkan penguin raksasa itu sebagai spesies baru. Fosil penguin itu ditemukan di Sungai Waipara oleh paleontolog amatir bernama Leigh Love.
ADVERTISEMENT
Menurut para peneliti, kaki-kaki penguin ini memiliki kemampuan yang lebih mengagumkan dalam berenang dibandingkan jenis penguin yang hidup saat ini. Hingga saat ini tim peneliti belum berhasil mengungkap penyebab musnahnya penguin raksasa ini di laut pada jutaan tahun yang lalu. Namun diperkirakan karena dominasi anjing laut dan paus bergigilah yang membuat mereka punah.
Fosil penguin raksasa ditemukan di Selandia Baru. Foto: AP Photo/Mark Baker
Fosil penguin raksasa ditemukan di Selandia Baru. Foto: AP Photo/Mark Baker
Fosil penguin raksasa ditemukan di Selandia Baru. Foto: AP Photo/Mark Baker
Crossvallia waiparensis disebut-sebut mirip dengan penguin raksasa dari zaman prasejarah lainnya. Jauh sebelum fosil penguin raksasa ini ditemukan di Selandia Baru, peneliti juga berhasil menemukan fosil fosil penguin raksasa lainnya yang diberi nama Crossvalia unienwilla di Lembah Cross di Antartika pada tahun 2000.
Vanesa De Pietri, kurator di Museum Canterbury, menuturkan penemuan penguin raksasa kedua dari era Paleosen ini menjadi bukti bahwa penguin-penguin yang hidup di zaman prasejarah rata-rata memiliki ukuran tubuh yang besar.
ADVERTISEMENT
“Ini semakin menguatkan teori kami bahwa sebelum mengalami evolusi, ukuran tubuh penguin ini sangat besar,” papar De Pietri sebagaimana diberitakan The Guardian.
Paul Scofield, kurator senior sejarah alam di Canterbury Museum, memegang fosil pinguin raksasa yang ditemukan di Selandia Baru. Foto: AP Photo/Mark Baker
Paul Scofield yang juga kurator di Museum Canterbury menyebutkan bahwa temuan spesies baru di Selandia Baru dan Antartika ini menunjukkan hubungan antara dua daratan yang saat ini terpisah itu.
“Saat Crossvalia masih hidup, penampakan Selandia Baru dan Antartika sangat berbeda jauh dengan hari ini. Antartika diselimuti oleh hutan dan kedua kawasan itu akan memiliki iklim yang jauh lebih hangat,” imbuhnya.