Gajah yang Pernah Main Film di Thailand Bunuh Pemiliknya Sendiri

29 November 2017 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chiang Mai Zoo Thailand. (Foto: Chiang Mai Zoo)
zoom-in-whitePerbesar
Chiang Mai Zoo Thailand. (Foto: Chiang Mai Zoo)
ADVERTISEMENT
Seekor gajah di Thailand bernama Plai Ekkasit mendapatkan label sebagai ‘selebritis’ karena telah membintangi banyak film dan iklan. Namun, sepertinya gajah ini dibuat stres oleh ketenarannya hingga melakukan aksi mematikan di Kebun Binatang Chiang Mai, Thailand.
ADVERTISEMENT
Ekkasit dilaporkan menyerang pemiliknya, Somsak Riengngen (54) di kebun binatang itu hingga tewas pada Senin malam (27/11).
Kejadian ini bermula ketika Riengngen melepas rantai Ekasit yang beratnya mencapai 5 ton. Ekasit yang masih memakai pelana tiba-tiba menyerang Somsak yang sedang berdiri hingga tak bernyawa.
"Gajah itu tiba-tiba berbalik dan mengangkat korban dengan culanya. Kemudian gajah itu menggunakan culanya untuk meremukkan korban," kata Wuthichai Muangman, Plt Direktur Chiang Mai Zoo, dilansir AFP.
Muangman mengatakan Somsak adalah seorang pawang gajah dan kejadian nahas itu terjadi karena Ekasit yang berumur 32 tahun sedang berada dalam masa agresif karena tingginya hormon.
Ekasit yang sudah main di berbagai film Thailand dan luar negeri imi akan tetap berada di kebun binatang tersebut karena kontrak filmnya baru habis pada bulan April nanti. Gajah ini terkenal dengan penampilannya di serial film bela diri Thailand, 'Ong Bak'.
ADVERTISEMENT
Thailand memang terkenal lewat hewan yang menjadi simbol negara yaitu gajah dan banyak digunakan untuk mempromosikan pariwisata, mulai dari untuk atraksi sirkus, memberi tumpangan ke wisatawan, hingga menjadi bagian dari dunia hiburan Thailand.
Hal ini membuat World Animal Protection merasa prihatin karena menurut laporan organisasi itu pada Juli kemarin, tercatat ada 2.198 gajah yang dipekerjakan di Thailand dan sebagian besar berada dalam kondisi yang menyedihkan.
Organisasi perlindungan hewan, PETA, mengatakan bahwa kejadian ini adalah sebuah tragedi dan menunjukkan potensi kekerasan yang bisa dilakukan seekor gajah karena stres.
"Apakah ada yang membayangkan jika hewan-hewan ini jadi melawan dan menyerang ketika mereka dirantai dan ditempatkan di lingkungan sempit yang jauh dari ukuran habitat aslinya?" tulis PETA dalam pernyataan resmi.
ADVERTISEMENT
Tragedi ini menunjukkan kalau hewan harus selalu diberi perawatan yang baik dan dibuat nyaman dengan lingkungannya. Paksaan untuk Ekasit menjadi 'artis' mungkin telah membuatnya stres dan berlaku agresif hingga menewaskan pemiliknya sendiri.