Gara-gara Makan Siput Mentah, Remaja Australia Jadi Lumpuh

8 Maret 2018 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siput di alam bebas. (Foto: skeeze/pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Siput di alam bebas. (Foto: skeeze/pixabay)
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun lalu, seorang remaja asal Australia berusia 19 tahun, Sam Ballard, melakukan aksi gila dengan menelan seekor siput. Ternyata siput itu membawa cacing parasit bernama Angiostrongylus cantonensis atau cacing paru tikus dan menyebabkan Ballard jatuh koma selama 420 hari.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Ballard juga mengalami infeksi otak yang membuat kondisinya lumpuh dari leher ke bawah. Kini Ballard, yang sekarang berusia 27 tahun, masih mengalami kelumpuhan dan memerlukan perhatian selama 24 jam.
Biasanya jenis parasit yang menyerang Ballard hanya menginfeksi tikus saja, tetapi pada masa awal kehidupannya mereka memiliki kemungkinan untuk terbawa oleh siput dan keong yang memakan feses tikus.
Dari situ parasit tersebut bisa menginfeksi manusia yang mengkonsumsi siput atau keong yang tidak dimasak dengan matang, atau mentah seperti yang dilakukan Ballard.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), selain siput dan keong, cacing paru juga dapat masuk ke katak, kepiting darat, dan juga udang air tawar. Hewan tersebut juga dapat membawa infeksi cacing tersebut ke manusia ketika dikonsumsi secara mentah atau kurang dimasak.
ADVERTISEMENT
Tak Semua Infeksi Membuat Lumpuh
CDC menjelaskan bahwa orang yang terinfeksi cacing paru tikus biasanya tidak mengalami simtom apapun. Bahkan biasanya parasit tersebut mati dengan sendirinya meski orang yang terinfeksi tidak mendapat perawatan khusus.
Tetapi, terkadang mereka dapat menyebabkan simtom ringan pada manusia, seperti demam, sakit kepala, leher kaku, mual, dan muntah.
Dalam kasus ekstrem seperti yang dialami Ballard, infeksi dapat menyebabkan terjadinya meningitis yang bernama eosinophilic meningoencephalitis. Penyakit ini terjadi ketika salah satu jenis sel darah putih bernama eosinofil mengalami peningkatan jumlah di daerah otak dan cairan tulang belakang.
Ilustrasi orang lumpuh. (Foto: Mabel Amber/pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang lumpuh. (Foto: Mabel Amber/pixabay)
Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan bisa membuat terjadinya kelumpuhan atau bahkan kematian.
Kebanyakan kasus dari infeksi cacing parasit ini terjadi di daerah Kepulauan Pasifik. Tetapi dalam jurnal PLOS ONE, yang dipublikasikan pada Mei 2017, dijelaskan bahwa parasit ini juga banyak ditemukan di Florida, AS.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari infeksi ini, sebaiknya kita menghindari konsumsi hewan-hewan yang berpotensi membawa cacing parasit tersebut. Atau setidaknya memilih yang benar-benar bersih dan dimasak sempurna.