news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gelombang Panas Bikin Kerang di Pantai California Jadi 'Matang'

1 Juli 2019 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerang yang 'matang' akibat gelombang panas di California. Foto: Jackie Sones
zoom-in-whitePerbesar
Kerang yang 'matang' akibat gelombang panas di California. Foto: Jackie Sones
ADVERTISEMENT
Seorang peneliti kelautan menemukan kejadian unik di Bodega, California, Amerika Serikat. Peneliti bernama Jackie Sones itu menemukan banyak kerang yang menempel di karang dengan cangkang terbuka, terlihat agak gosong, dan dagingnya telah masak.
ADVERTISEMENT
Dugaan utama penyebab hal ini terjadi adalah temperatur tinggi pada Juni 2019 di California. Ini adalah kejadian kematian kerang tertinggi di Bodega dalam 15 tahun terakhir.
Ternyata, peristiwa unik ini tidak hanya terjadi di satu tempat di Teluk Bodega. Sones mengatakan kepada The Guardian bahwa ia juga menerima laporan dari peneliti lain atas kejadian serupa di pantai-pantai lain di Bodega.
Sones menduga bahwa kerang-kerang itu terkena paparan temperatur lumayan kuat. Yakni sekitar 100 Fahrenheit atau sekitar 37,8 Celcius saat air laut sedang surut. Hal itu membuat kerang-kerang terpanggang di dalam cangkangnya.
Pemanasan global Foto: Pixabay
Sones berpendapat, bahwa kejadian ini bisa mempengaruhi ekosistem seluruh pesisir pantai di Bodega.
"Kerang dikenal sebagai spesies pondasi.Mereka sama dengan pohon di hutan, yang memberikan perlindungan dan habitat bagi banyak hewan," ujar Sones, dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
"Jadi ketika Anda mempengaruhi habitat inti itu, maka efeknya akan terasa ke seluruh sistem yang ada," lanjut dia.
Meski begitu, Sones mengatakan harus dilakukan kajian dan penelitian untuk mengetahui dampaknya pada daerah Bodega.
Selama bertahun-tahun, ada banyak riset yang mempelajari kesehatan lautan. Riset-riset ini berfokus pada naiknya temperatur air laut dan dampak pengasaman pada kehidupan laut.
Tapi, data mengenai dampak cuaca ekstrem terhadap laut masih sangat sedikit. Untuk mempelajari ini, Ahli ekologi kelautan dari Northeastern University, Brian Helmuth, punya cara unik.
Ilustrasi global warming. Foto: Shutterstock
Helmuth mendesain robot kerang yang bisa menghitung dan menyimpan data temperatur sebagaimana yang kerang akan rasakan.
"Ketika kita melakukan hal ini, kita tidak lagi memikirkan perubahan iklim di masa depan. Ini adalah bagaimana kita bersiap menghadapinya sekarang," ujar Helmuth, kepada BayNature.
ADVERTISEMENT
Kejadian serupa, dalam skala yang lebih kecil, pernah terjadi sebelumnya. Pada 2004, ahli biologi dari University of British Columbia, Christopher Harley, menemukan peristiwa serupa di Bodega.
Tapi, Harley dan Sones menduga bahwa kali ini, skala kejadian kematiannya jauh lebih besar. Harley menjelaskan bahwa ada penurunan jumlah kerang di pantai barat AS hingga British Columbia, Kanada.
"Kejadian semacam ini bisa dipastikan menjadi semakin sering terjadi dan semakin mematikan," kata Harley.
"Kerang adalah 'burung kenari tambang batu bara' bagi perubahan iklim. Hanya saja burung kenari ini menyediakan makanan dan habitat bagi ratusan spesies lainnya," imbuhnya.