Gemar Baca Buku Bisa Perpanjang Umur dan Beri Banyak Manfaat Lain

23 April 2019 18:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maudy Ayunda, selebriti dengan hobi baca buku. (Foto: @maudyayunda via Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Maudy Ayunda, selebriti dengan hobi baca buku. (Foto: @maudyayunda via Instagram)
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Buku Sedunia yang diperingati tiap tanggal 23 April!
ADVERTISEMENT
Mengapa Hari Buku Sedunia diperingati tiap 23 April? Hal itu sudah pernah kumparan bahas sebelumnya.
Lalu mengapa kita semua perlu gemar membaca buku? Tentu karena gemar membaca buku bisa memberi banyak manfaat bagi diri kita sendiri dan bahkan orang lain.
Sejumlah hasil riset telah mengonfirmasi banyaknya manfaat dari kebiasaan membaca buku. Salah satunya, orang-orang yang gemar membaca buku ternyata mempunyai umur lebih panjang daripada orang-orang yang tidak. Jadi, kegemaran membaca buku ini dihubungkan dengan kemungkinan umur yang lebih panjang.
Apa saja manfaat lainnya dari kebiasaan membaca buku? Berikut ini kumparanSAINS sarikan khusus lima manfaatnya di Hari Buku Sedunia 2019 ini.
1. Mengurangi stres
Ilustrasi membaca buku. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Berdasarkan hasil penelitian dari University of Sussex di Inggris yang telah dipublikasikan pada 2009 lalu, ternyata membaca bisa mengurangi tingkat stres hingga 68 persen. "Menghilangkan dirimu ke dalam sebuah buku adalah relaksasi yang luar biasa,” kata David Lewis, ahli neuropsikologi kognitif yang melakukan riset ini, sebagaimana dilansir The Telegraph.
ADVERTISEMENT
Menurut hasil riset ini, seseorang hanya perlu membaca buku dalam diam selama enam menit untuk memperlambat detak jantung dan meredakan ketegangan pada otot-ototnya. Relaksasi ini akan menurunkan tingkat stres pada orang tersebut, bahkan efeknya lebih besar dibanding mendengarkan musik (61 persen), minum secangkir kopi (54 persen), berjalan santai (42 persen), maupun bermain video game (22 persen).
2. Lebih mampu berempati kepada orang lain
Ilustrasi anak membaca buku cerita. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Sejumlah hasil riset memaparkan bukti-bukti bahwa orang-orang yang suka membaca buku-buku fiksi ternyata lebih mudah untuk berempati kepada orang lain dibanding mereka yang tidak. Dikutip dari TIME, salah satu hasil riset terkait hal ini muncul dari Kanada.
Raymond Mar, seorang psikolog di York University, dan Keith Oatley, seorang profesor emeritus psikologi kognitif di University of Toronto, pernah melaporkan dalam penelitian yang diterbitkan pada 2006 dan 2009 bahwa individu yang sering membaca fiksi tampaknya lebih mampu memahami orang lain, berempati kepada orang lain, dan lebih mampu memandang dunia dari sudut pandang orang lain.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan kemampuan matematika
Ilustrasi membaca buku. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Hobi membaca buku tentunya akan meningkatkan kemampuan berbahasa. Tapi tak cuma kemampuan berbahasa yang meningkat, anak-anak yang gemar membaca baik ternyata juga memiliki kemampuan matematika yang lebih baik, menurut hasil studi yang dilakukan di Inggris pada 2013. Hal ini karena anak-anak yang senang membaca memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyerap teori dan konsep.
"Mungkin tampak mengejutkan bahwa hobi membaca dapat membantu meningkatkan kemampuan matematika anak-anak," kata penulis studi Alice Sullivan, sebagaimana dilansir Medical Daily yang mengutip The Telegraph. "Ini karena kemampuan membaca yang baik memungkinkan anak-anak untuk menyerap dan memahami informasi dengan lebih mudah."
4. Memperpanjang umur
Baca buku adalah salah satu aktivitas yang bisa dilakukan tanpa smartphone. Foto: Rathish Gandhi/unsplash
Sebuah penelitian dari Yale University di Amerika Serikat menemukan bahwa orang-orang yang membaca buku selama 30 menit setiap harinya, hidup lebih lama daripada mereka yang tidak membaca buku sama sekali. Hasil riset ini telah diterbitkan di jurnal Social Science & Medicine edisi September 2016 lalu, sebagaimana diberitakan The Guardian.
ADVERTISEMENT
Riset ini dilakukan dengan cara memeriksa pola membaca dari 3.635 orang yang berusia 50 tahun atau lebih. Rata-rata, para pembaca buku ditemukan hidup hampir dua tahun lebih lama daripada mereka yang bukan pembaca buku.
Para responden dalam riset ini dipisahkan menjadi mereka yang membaca selama 3,5 jam atau lebih dalam seminggu, mereka yang membaca hingga 3,5 jam seminggu, dan mereka yang tidak membaca sama sekali. Para peneliti menemukan bahwa hingga 12 tahun kemudian, mereka yang membaca lebih dari 3,5 jam seminggu punya kemungkinan 23% lebih kecil untuk mati, sementara mereka yang membaca hingga 3,5 jam seminggu punya kemungkinan 17% lebih kecil untuk mati.
5. Lebih sehat
Ngabuburit dengan membaca buku di taman. Foto: Thinkstock
Menurut hasil riset yang dilakukan oleh University of Stavanger di Norwegia, anak-anak yang tidak suka membaca buku cenderung memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih buruk dibanding anak-anak yang suka membaca buku, sebagaimana diberitakan Medical Daily. Jika dikaitkan dengan hasil riset sebelumnya di atas, bukankah masuk akal bila orang yang lebih sehat akan lebih panjang umur?
ADVERTISEMENT
Terkait kondisi kesehatan ini, para peneliti yang melakukan riset menyatakan adanya hubungan antara lemahnya keterampilan membaca dengan memburuknya kesehatan seiring dengan bertambahnya usia. Mereka khawatir orang-orang dengan keterampilan membaca yang lemah kemungkinan akan kehilangan atau salah paham atas informasi mengenai kesehatan yang tertulis di surat kabar, pamflet rumah sakit, buku, dan lain-lain.
Selain karena faktor ini, anak-anak yang gemar membaca buku juga lebih sehat karena faktanya, buku adalah hiburan yang lebih sehat dibandingkan ponsel. Membaca buku lebih baik daripada memainkan ponsel karena layar ponsel memancarkan cahaya biru yang bisa merusak mata.
Selain berbahaya bagi mata manusia dan menyebabkan stimulasi visual berlebihan, kebiasaan bermain ponsel sebelum tidur di malam hari juga mengganggu pola tidur pada anak-anak.
ADVERTISEMENT
Jadi, yuk, malam ini kita baca buku saja ketimbang main ponsel.